Mengenal Lebih Dekat: Apa Itu Salat Sunah?
Ketika berbicara tentang salat dalam Islam, kita sering mendengar istilah salat fardu dan salat sunah. Salat fardu adalah ibadah wajib yang menjadi pilar agama, seperti salat lima waktu. Nah, apa sebenarnya yang dimaksud dengan salat sunah itu? Mari kita bedah lebih dalam.
Salat sunah adalah ibadah salat yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, tetapi hukumnya tidak wajib seperti salat fardu. Melaksanakannya akan mendatangkan pahala besar, sementara meninggalkannya tidak berdosa. Salat sunah ini berfungsi sebagai pelengkap dan penyempurna salat fardu kita sehari-hari.
Memahami Salat Sunah: Apa Bedanya dengan Salat Fardu?¶
Perbedaan mendasar antara salat sunah dan salat fardu terletak pada status hukumnya. Salat fardu memiliki hukum wajib ‘ain, artinya wajib bagi setiap individu muslim baligh dan berakal. Meninggalkan salat fardu tanpa alasan yang sah adalah dosa besar.
Sementara itu, salat sunah hukumnya sunah muakkad (sangat dianjurkan) atau sunah ghairu muakkad (dianjurkan). Ini berarti melaksanakannya sangat baik dan berpahala, namun tidak ada dosa jika ditinggalkan. Salat sunah juga tidak termasuk dalam rukun Islam, berbeda dengan salat fardu yang merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat.
Meskipun tidak wajib, salat sunah sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Ia menjadi bukti tambahan ketaatan dan kecintaan seorang hamba kepada Rabb-nya. Keberadaannya bukan sekadar tambahan, melainkan memiliki fungsi dan keutamaan yang luar biasa.
Berikut tabel sederhana perbedaan mendasar:
Aspek | Salat Fardu | Salat Sunah |
---|---|---|
Hukum | Wajib ‘ain (Wajib bagi setiap individu) | Sunah Muakkad / Ghairu Muakkad (Dianjurkan) |
Konsekuensi Ditinggalkan | Berdosa besar | Tidak berdosa |
Status dalam Islam | Rukun Islam | Bukan Rukun Islam |
Tujuan Utama | Memenuhi kewajiban pokok | Penyempurna, menambah pahala, mendekatkan diri |
Mengapa Salat Sunah Penting? Keutamaan dan Manfaatnya¶
Anda mungkin bertanya, “Jika tidak wajib dan tidak berdosa jika ditinggalkan, mengapa banyak muslim yang begitu giat melaksanakannya?” Jawabannya terletak pada keutamaan dan manfaat luar biasa yang bisa didapatkan dari salat sunah. Salat sunah bukan hanya rutinitas tambahan, melainkan investasi spiritual jangka panjang.
Menyempurnakan Salat Fardu¶
Salah satu fungsi utama salat sunah adalah untuk menyempurnakan kekurangan dalam salat fardu. Terkadang, karena khilaf atau kurang fokus, salat fardu kita mungkin tidak sempurna kekhusyukannya atau ada bagian-bagian kecil yang kurang pas. Salat sunah hadir sebagai penambal dan pelengkap.
Rasulullah SAW bersabda bahwa pada hari kiamat, salat adalah perkara pertama yang akan dihisab. Jika salat fardunya kurang sempurna, Allah SWT akan melihat apakah hamba tersebut memiliki salat sunah untuk menambal kekurangan salat fardunya. Ini menunjukkan betapa besarnya peran salat sunah dalam menolong kita di akhirat.
Mendekatkan Diri kepada Allah SWT¶
Melaksanakan salat sunah secara rutin adalah bukti kecintaan dan ketaatan seorang hamba yang melampaui kewajiban minimal. Ini adalah ekstra effort untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Allah SWT berfirman dalam hadis qudsi, “Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunah sehingga Aku mencintainya.”
Ketika Allah sudah mencintai seorang hamba, maka seluruh kehidupannya akan diberkahi. Pandangannya, pendengarannya, gerakannya, semuanya akan dijaga dan dituntun oleh Allah. Ini adalah derajat yang sangat tinggi, dicapai salah satunya melalui konsistensi dalam amalan sunah, termasuk salat sunah.
Menghapus Dosa¶
Banyak salat sunah yang dijanjikan sebagai penghapus dosa-dosa kecil. Salat sunah wudhu, salat Dhuha, dan salat Rawatib, misalnya, memiliki keutamaan tersebut. Setiap kali kita salat sunah dengan ikhlas, itu seperti membersihkan diri dari noda-noda kesalahan yang mungkin kita lakukan tanpa sadar.
Ini adalah bentuk rahmat Allah yang luar biasa. Kita diberi kesempatan untuk terus membersihkan diri melalui amalan-amalan yang relatif ringan namun memiliki dampak besar pada catatan amal kita. Salat sunah menjadi cara efektif untuk menjaga hati dan diri tetap bersih dari dosa.
Meningkatkan Derajat di Sisi Allah¶
Setiap sujud yang kita lakukan, baik dalam salat fardu maupun sunah, akan mengangkat derajat kita di sisi Allah. Semakin banyak kita bersujud, semakin tinggi kedudukan kita. Salat sunah memberikan kesempatan tambahan untuk bersujud dan menunjukkan kerendahan hati di hadapan-Nya.
Ini adalah perlombaan dalam kebaikan. Orang yang rajin salat sunah akan memiliki jumlah sujud yang lebih banyak daripada yang hanya melaksanakan salat fardu. Setiap sujud adalah saksi keimanan dan ketaatan kita di dunia, yang akan berbuah ketinggian derajat di akhirat.
Mendapat Syafaat di Hari Kiamat¶
Konsisten dalam menjalankan sunah Nabi Muhammad SAW, termasuk salat sunah, adalah salah satu cara untuk mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat. Beliau sangat mencintai umatnya yang giat menghidupkan sunah-sunahnya.
Dengan rajin salat sunah, kita menunjukkan kesungguhan kita untuk mengikuti jejak beliau. Ini adalah investasi yang tak ternilai harganya, mendapatkan pertolongan dari Rasulullah SAW di saat semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing.
Ketentraman dan Ketenangan Hati¶
Secara psikologis dan spiritual, salat sunah memberikan ketenangan hati. Meluangkan waktu di luar salat wajib untuk berbicara dengan Allah, mengadu, bersyukur, dan memohon ampunan memberikan kedamaian batin. Ini adalah momen self-reflection dan recharge spiritual.
Di tengah hiruk pikuk kehidupan dunia, salat sunah menjadi oase ketenangan. Ia membantu kita untuk selalu terhubung dengan sumber ketenangan sejati, yaitu Allah SWT. Orang yang hatinya tenang akan lebih mudah menghadapi cobaan dan tantangan hidup.
Ragam Jenis Salat Sunah: Dari Rawatib Hingga Tahajud¶
Salat sunah memiliki banyak jenis, yang dibedakan berdasarkan waktu pelaksanaannya, sebab pelaksanaannya, atau jumlah rakaatnya. Secara umum, salat sunah dibagi menjadi dua kategori besar:
1. Salat Sunah Muakkad (Sangat Dianjurkan)¶
Ini adalah salat sunah yang sangat ditekankan oleh Nabi Muhammad SAW dan beliau sendiri hampir tidak pernah meninggalkannya. Keutamaannya sangat besar.
### Salat Rawatib¶
Salat Rawatib adalah salat sunah yang dikerjakan mengiringi salat fardu lima waktu, baik sebelum (qabliyah) maupun sesudah (ba’diyah). Salat Rawatib Muakkad jumlahnya ada 10 rakaat:
* 2 rakaat sebelum Salat Subuh.
* 2 rakaat sebelum Salat Zuhur.
* 2 rakaat setelah Salat Zuhur.
* 2 rakaat setelah Salat Magrib.
* 2 rakaat setelah Salat Isya.
Ada juga riwayat lain yang menyebutkan jumlahnya 12 rakaat (menambah 2 rakaat lagi sebelum Zuhur, atau 4 rakaat sebelum Zuhur dan 4 rakaat setelah Zuhur). Keutamaan Rawatib Muakkad sangat luar biasa. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa mengerjakan salat (Sunah) dua belas rakaat dalam sehari semalam, akan dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Muslim)
### Salat Tahajud¶
Ini adalah “ratu” dari salat-salat sunah malam. Dikerjakan setelah tidur di waktu sepertiga malam terakhir hingga menjelang Subuh. Meskipun berat karena harus melawan kantuk dan dinginnya malam, keutamaannya sangat besar.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, “Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat Tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra: 79). Salat Tahajud adalah waktu paling mustajab untuk berdoa dan memohon ampunan. Jumlah rakaatnya minimal dua rakaat, tidak terbatas maksimal (umumnya 8 rakaat), ditutup dengan salat Witir.
### Salat Dhuha¶
Dikerjakan di waktu pagi hari, setelah matahari terbit setinggi tombak (sekitar 15-20 menit setelah syuruq) hingga menjelang waktu Zuhur (sekitar 10-15 menit sebelum adzan Zuhur). Salat Dhuha identik dengan amalan pembuka pintu rezeki.
Rasulullah SAW bersabda, “Salat Dhuha itu menggantikan sedekah dari seluruh persendian badan seseorang.” (HR. Muslim). Jumlah rakaatnya minimal 2 rakaat, dan paling utama 4 atau 6 rakaat, maksimal 8 atau 12 rakaat (ada perbedaan pendapat ulama). Setiap rakaatnya membuka ‘pintu’ rezeki dan keberkahan.
### Salat Hari Raya (Idul Fitri & Idul Adha)¶
Dikerjakan pada pagi hari tanggal 1 Syawal (Idul Fitri) dan 10 Dzulhijjah (Idul Adha) secara berjamaah di lapangan atau masjid. Hukumnya sunah muakkad, sangat ditekankan bagi laki-laki maupun perempuan. Pelaksanaannya khas dengan takbir tambahan di rakaat pertama dan kedua.
Salat Id menjadi penutup bulan Ramadan (Idul Fitri) dan puncak ibadah haji/qurban (Idul Adha). Ini adalah momen kebersamaan dan syiar Islam yang besar, diikuti dengan khutbah setelah salat.
### Salat Gerhana (Khusuf & Kusuf)¶
Dikerjakan saat terjadi gerhana bulan (Khusuf) atau gerhana matahari (Kusuf) secara berjamaah. Tata caranya unik, yaitu dua rakaat dengan empat kali rukuk dan empat kali sujud (dua kali rukuk dalam satu rakaat).
Salat ini adalah bentuk pengakuan akan keagungan Allah yang mampu menciptakan fenomena alam luar biasa. Ia juga mengingatkan hamba akan tanda-tanda kekuasaan-Nya dan kiamat.
### Salat Istisqa’¶
Dikerjakan untuk memohon hujan ketika terjadi kemarau panjang. Dilakukan secara berjamaah di lapangan, mirip dengan salat Hari Raya, diikuti dengan khutbah berisi permohonan ampunan dan doa minta hujan.
Ini adalah permohonan langsung kepada Allah ketika manusia menghadapi kesulitan akibat bencana alam (kekeringan). Menunjukkan ketergantungan total hamba kepada Penciptanya.
2. Salat Sunah Ghairu Muakkad (Dianjurkan)¶
Ini adalah salat sunah yang juga dianjurkan, tetapi penekanannya tidak sekuat sunah muakkad. Meskipun begitu, melaksanakannya tetap sangat berpahala.
### Salat Rawatib Ghairu Muakkad¶
Selain Rawatib Muakkad, ada juga Rawatib Ghairu Muakkad, yaitu:
* 2 atau 4 rakaat sebelum Salat Ashar.
* 2 rakaat sebelum Salat Magrib.
* 2 rakaat sebelum Salat Isya.
Melaksanakannya menambah pahala dan kesempurnaan salat fardu, meskipun Nabi SAW tidak selalu melakukannya secara rutin seperti yang muakkad.
### Salat Tahiyatul Masjid¶
Dikerjakan sebanyak dua rakaat saat memasuki masjid, sebelum duduk. Hukumnya sunah ghairu muakkad, kecuali jika waktu masuk masjid bertepatan dengan waktu terlarang untuk salat (misal: setelah Ashar menjelang Magrib atau setelah Subuh menjelang terbit matahari).
Ini adalah bentuk penghormatan kepada rumah Allah. Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka janganlah ia duduk sebelum mengerjakan salat dua rakaat terlebih dahulu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
### Salat Wudhu¶
Dikerjakan sebanyak dua rakaat setelah selesai berwudhu, sebelum hadas kembali. Salat ini memiliki keutamaan luar biasa, yaitu dapat menghapus dosa-dosa kecil.
Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda kepada Bilal, “Ceritakan kepadaku tentang amalan yang paling kamu harapkan (pahalanya) dalam Islam, karena sungguh aku mendengar suara sandalmu di depanku di surga.” Bilal menjawab, “Tidak ada amalan yang paling kuharapkan selain setiap kali aku bersuci (berwudhu) pada waktu siang atau malam, aku senantiasa mengerjakan salat setelah bersuci itu sesuai dengan yang ditetapkan untukku.” (HR. Bukhari dan Muslim).
### Salat Istikharah¶
Dikerjakan untuk memohon petunjuk kepada Allah ketika menghadapi pilihan atau keputusan penting yang meragukan. Jumlahnya dua rakaat, diikuti dengan membaca doa istikharah yang khusus.
Melalui salat ini, seorang muslim menyerahkan sepenuhnya urusannya kepada Allah, memohon agar ditunjukkan mana yang terbaik baginya di dunia dan akhirat.
### Salat Taubat¶
Dikerjakan sebanyak dua rakaat setelah seorang muslim melakukan dosa, sebagai bentuk penyesalan dan permohonan ampunan kepada Allah.
Hadis menjelaskan bahwa siapa saja yang berdosa, lalu segera berwudhu, salat dua rakaat, dan memohon ampunan, niscaya Allah akan mengampuninya. Ini adalah kesempatan emas untuk segera kembali ke jalan yang benar setelah tergelincir.
### Salat Hajat¶
Dikerjakan untuk memohon dikabulkannya hajat (kebutuhan atau keinginan) tertentu kepada Allah SWT. Jumlah rakaatnya bisa 2, 4, atau 12 rakaat, dengan membaca doa hajat setelahnya.
Ini menunjukkan bahwa seorang muslim tidak hanya berdoa secara lisan, tetapi juga mengiringinya dengan ibadah salat sebagai bentuk kerendahan diri dan kesungguhan dalam memohon.
### Salat Mutlaq¶
Ini adalah salat sunah yang tidak terikat waktu atau sebab tertentu, bisa dikerjakan kapan saja (selain waktu terlarang) dengan jumlah rakaat berapapun sesuai keinginan, minimal dua rakaat. Salat ini murni sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah semata.
Keberadaannya memberikan fleksibilitas bagi seorang muslim untuk menambah pundi-pundi pahala kapanpun ia merasa mampu dan ingin beribadah tambahan.
Tips Melaksanakan Salat Sunah dengan Istiqamah¶
Memulai dan menjaga konsistensi (istiqamah) dalam salat sunah mungkin terasa menantang di awal. Namun, dengan niat yang kuat dan strategi yang tepat, ini sangat mungkin dilakukan.
- Mulai dari yang Paling Ringan dan Penting: Jangan langsung memaksakan diri mengerjakan semua jenis salat sunah. Mulailah dari yang paling dianjurkan dan mudah diintegrasikan dalam rutinitas, seperti Salat Rawatib 10 atau 12 rakaat sehari. Setelah terbiasa, baru tambah dengan Dhuha, lalu perlahan Tahajud.
- Pahami Keutamaan dan Maknanya: Ketika kita mengetahui betapa besarnya pahala dan manfaat dari setiap salat sunah, motivasi untuk melaksanakannya akan semakin kuat. Baca dan renungkan hadis-hadis tentang keutamaan salat sunah.
- Buat Jadwal atau Target Pribadi: Tentukan salat sunah apa saja yang ingin Anda rutinkan. Tempelkan pengingat di tempat yang sering Anda lihat, atau gunakan alarm di ponsel untuk menandai waktu-waktu penting (misal: waktu Dhuha, sepertiga malam terakhir).
- Cari Teman atau Lingkungan yang Mendukung: Berada di lingkungan yang saling mengingatkan dalam kebaikan akan sangat membantu. Ajak teman atau keluarga untuk salat sunah bersama, misalnya salat Rawatib di masjid atau Tahajud di rumah.
- Segera Lakukan Saat Teringat atau Ada Kesempatan: Jangan menunda-nunda. Begitu adzan berkumandang dan Anda berniat salat Rawatib, segera ambil wudhu. Ketika matahari terbit dan Anda luang, langsung salat Dhuha. Menunda hanya akan membuat rasa malas datang.
- Berdoa agar Diberi Keistiqamahan: Meminta pertolongan Allah adalah kunci utama. Mohonlah dengan sungguh-sungguh agar Allah memberikan kekuatan dan kemudahan bagi Anda untuk istiqamah dalam menjalankan sunah-sunah-Nya.
Fakta Menarik Seputar Salat Sunah¶
- Rumah di Surga: Seperti disebutkan sebelumnya, 12 rakaat salat Rawatib Muakkad dijanjikan ganjaran rumah di surga. Ini adalah ganjaran fisik yang konkret atas amalan spiritual.
- Menggantikan Sedekah Persendian: Salat Dhuha dengan 2 rakaat saja sudah cukup untuk menggantikan kewajiban bersedekah untuk setiap persendian tubuh kita yang berjumlah 360. Ini menunjukkan betapa besar nilai 2 rakaat Dhuha.
- Salat Tahajud Wajib bagi Nabi, Sunah bagi Umat: Salat Tahajud memiliki kedudukan istimewa. Ia adalah salat wajib khusus bagi Nabi Muhammad SAW, sementara bagi umatnya, ia adalah sunah muakkad dengan keutamaan paling tinggi di antara salat sunah malam lainnya.
- Penghapus Dosa Sekecil Buih di Lautan: Salat Rawatib dan salat wudhu adalah di antara amalan yang dijanjikan dapat menghapus dosa-dosa kecil, bahkan sebanyak buih di lautan. Ini menunjukkan luasnya rahmat Allah.
- Salat Paling Utama Setelah Fardu: Para ulama sepakat bahwa salat yang paling utama setelah salat fardu adalah salat yang didirikan pada waktu malam, yaitu Salat Tahajud.
- Salat Sunah Sebelum Subuh (Fajar): Salat 2 rakaat sebelum Subuh (Qabliyah Subuh) memiliki keutamaan yang sangat besar, bahkan lebih baik dari dunia dan seisinya, sebagaimana disebutkan dalam hadis shahih. Oleh karena itu, meskipun hanya 2 rakaat, ia sangat ditekankan.
Salat sunah adalah hadiah dari Allah dan Rasul-Nya kepada kita. Hadiah yang jika diambil, akan mendatangkan kebaikan dunia dan akhirat. Jika diabaikan, kita tidak rugi dalam artian dosa, tapi kita kehilangan kesempatan emas untuk meraih keutamaan, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, dan menyempurnakan ibadah wajib kita.
Semoga penjelasan ini memberikan gambaran yang jelas tentang apa itu salat sunah, mengapa ia penting, dan jenis-jenisnya. Mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan dengan menghidupkan sunah-sunah salat ini dalam kehidupan sehari-hari.
Apa salat sunah favorit Anda? Atau ada pengalaman menarik saat rutin salat sunah? Bagikan di kolom komentar ya!
Posting Komentar