Apa Itu Interval Lagu? Penjelasannya Simpel Banget
Pernahkah kamu mendengarkan sebuah melodi yang membuatmu merasa senang, lalu melodi lain yang terdengar sedih? Atau mendengar dua nada dimainkan bersama, ada yang terasa stabil dan ada yang terasa tegang? Perasaan-perasaan itu sebagian besar disebabkan oleh interval dalam musik.
Interval lagu itu gampangnya adalah jarak antara dua nada (pitch). Jarak ini bisa diukur dari nada terendah ke nada tertinggi, baik dimainkan secara berurutan (melodic interval) maupun dimainkan bersamaan (harmonic interval). Ini adalah salah satu elemen paling mendasar dalam teori musik yang membentuk melodi, harmoni, dan bahkan emosi dalam sebuah lagu.
Interval adalah “blok bangunan” dasar. Sama seperti dalam bahasa, kita punya huruf, lalu kata, lalu kalimat. Dalam musik, kita punya nada, lalu interval (jarak antara nada), lalu akor (kumpulan interval), lalu melodi dan harmoni yang membentuk lagu utuh. Memahami interval itu penting banget kalau kamu mau benar-benar mengerti kenapa sebuah musik terdengar seperti itu.
Mengapa Interval Penting Banget?¶
Kamu mungkin main alat musik atau sekadar penikmat musik. Mungkin tidak sadar, tapi telinga kamu selalu merespons interval. Mereka adalah nyawa dari harmoni (bagaimana nada-nada berpadu saat dimainkan bersama) dan melodi (bagaimana urutan nada-nada terdengar saat dimainkan berurutan).
Tanpa memahami interval, sulit untuk mengerti kenapa sebuah akor Mayor terdengar ceria, atau akor minor terdengar melankolis. Sulit juga untuk memprediksi nada selanjutnya dalam melodi atau membuat counter-melody yang bagus. Jadi, interval itu kayak kamus atau peta di dunia musik.
Sejarah Singkat: Konsep interval ini sudah dipelajari sejak zaman Yunani Kuno lho, bahkan Pythagoras (matematikawan terkenal itu) juga meneliti hubungan matematika antara nada-nada yang menghasilkan interval konsonan (terdengar stabil). Ini menunjukkan betapa fundamentalnya interval dalam musik.
Bagaimana Cara Mengukur Interval?¶
Interval diukur berdasarkan jumlah semitone (nada dasar terkecil, setengah langkah) atau whole tone (satu langkah, dua semitone) di antara dua nada. Dalam tangga nada diatonis (Mayor atau Minor) standar, ada 12 semitone dalam satu oktaf.
Misalnya, dari nada C ke nada C# itu jaraknya 1 semitone. Dari C ke D itu jaraknya 2 semitone (1 whole tone). Semua interval lainnya adalah kelipatan dari semitone ini. Piano adalah alat yang paling mudah untuk melihat ini; jarak dari tuts putih ke tuts hitam terdekat (atau antara dua tuts putih tertentu seperti E ke F atau B ke C) adalah 1 semitone.
Setiap semitone di keyboard piano, baik dari tuts putih ke hitam, hitam ke putih, atau putih ke putih (E-F, B-C), mewakili jarak terkecil yang biasa digunakan dalam musik Barat. Penghitungan semitone ini sangat krusial untuk menentukan kualitas sebuah interval, yang akan kita bahas selanjutnya.
Memahami pengukuran semitone ini adalah langkah awal yang penting. Ketika kamu menghitung jarak antara dua nada pada piano atau gitar, kamu sebenarnya sedang menghitung jumlah semitone, yang pada akhirnya akan memberitahumu nama dan jenis intervalnya.
Memberi Nama Interval: Nomor dan Kualitas¶
Setiap interval punya dua komponen nama: Nomor dan Kualitas.
### Nomor Interval: Menghitung Jarak¶
Nomor interval didapat dengan menghitung jumlah nama nada (A, B, C, D, E, F, G) dari nada pertama ke nada kedua, termasuk kedua nada tersebut. Angka ini menunjukkan derajat tangga nada.
Contoh:
* C ke C: Nomor 1 (hanya ada C) - Ini disebut Prime atau Unison.
* C ke D: Nomor 2 (ada C, D) - Disebut Sekon.
* C ke E: Nomor 3 (ada C, D, E) - Disebut Tert.
* C ke F: Nomor 4 (ada C, D, E, F) - Disebut Kuart.
* C ke G: Nomor 5 (ada C, D, E, F, G) - Disebut Kuint.
* C ke A: Nomor 6 (ada C, D, E, F, G, A) - Disebut Sekst.
* C ke B: Nomor 7 (ada C, D, E, F, G, A, B) - Disebut Septim.
* C ke C (oktaf): Nomor 8 (ada C, D, E, F, G, A, B, C) - Disebut Oktaf.
Nomor ini memberitahu kita berapa banyak ‘tangga’ yang dilewati dalam tangga nada diatonis. Nomor ini tidak berubah meskipun nadanya dinaikkan atau diturunkan dengan sharp (#) atau flat (b). C ke Eb tetaplah interval nomor 3 (Tert), meskipun jarak semitonenya berbeda dengan C ke E alami.
### Kualitas Interval: Memberi Rasa¶
Nah, di sinilah semitone berperan penting. Kualitas interval memberitahu kita jarak yang tepat dalam semitone dan memberikan ‘rasa’ khas pada interval tersebut. Ada beberapa jenis kualitas:
- Murni (Perfect): Digunakan untuk interval Prime (1), Kuart (4), Kuint (5), dan Oktaf (8). Interval-interval ini secara tradisional dianggap sangat konsonan (stabil dan harmonis).
- Mayor (Major): Digunakan untuk interval Sekon (2), Tert (3), Sekst (6), dan Septim (7) dalam tangga nada Mayor. Ini adalah bentuk “standar” dari interval tersebut dalam konteks tangga nada Mayor.
- Kecil (Minor): Bentuk interval Sekon (2), Tert (3), Sekst (6), dan Septim (7) yang jaraknya satu semitone lebih sempit dari versi Mayor-nya. Ini khas di tangga nada Minor.
- Augmented: Interval yang jaraknya satu semitone lebih lebar dari versi Murni atau Mayor-nya. Sering terdengar tegang atau menyolok.
- Diminished: Interval yang jaraknya satu semitone lebih sempit dari versi Murni atau Kecil-nya. Juga sering terdengar tegang atau tidak stabil.
Jadi, interval itu dinamai dengan kombinasi nomor dan kualitasnya, misalnya “Tert Mayor” (Major Third), “Kuint Murni” (Perfect Fifth), “Septim Kecil” (Minor Seventh), dll.
Mengenal Interval-Interval Umum dan Karakternya¶
Mari kita bedah beberapa interval yang paling sering ditemui dan bagaimana rasanya di telinga kita. Kita akan lihat nomornya, kualitasnya, jumlah semitonnya, dan feel-nya.
Nomor & Kualitas | Jarak (Semitone) | Nama Inggris | Karakter/Feel | Contoh Melodi Terkenal (Nada Awal) |
---|---|---|---|---|
Prime Murni | 0 | Perfect Unison | Sama persis, identik, stabil. | - |
Sekon Kecil | 1 | Minor Second | Sangat disonan, tegang, “nabrak”, sering dramatis atau menyeramkan. | Jaws Theme, Für Elise (bagian akhir), “Misty” |
Sekon Mayor | 2 | Major Second | Agak disonan tapi tidak terlalu, “bergerak”, suara langkah. | “Twinkle, Twinkle Little Star” (nada 1-2), Happy Birthday (nada 1-2) |
Tert Kecil | 3 | Minor Third | Sedih, melankolis, “murung”. Fondasi akor minor. | “Greensleeves”, “Smoke on the Water” (riff), Eleanor Rigby |
Tert Mayor | 4 | Major Third | Ceria, bahagia, terang. Fondasi akor mayor. | Oh When the Saints Go Marching In (nada 1-3), Hari Merdeka (nada 1-3) |
Kuart Murni | 5 | Perfect Fourth | Stabil, kuat, sering terdengar “sakral” atau kokoh. | “Here Comes the Bride” (nada 1-2), Indonesia Raya (nada 1-2), “Star Wars” Theme (nada 1-2) |
Tritone (Kuart Augmented / Kuint Diminished) | 6 | Tritone | Paling disonan, sangat tegang, tidak stabil, “gelisah”. Dianggap “devil’s interval” di Abad Pertengahan. | Maria (West Side Story - melodi awal), The Simpsons Theme (nada 1-2) |
Kuint Murni | 7 | Perfect Fifth | Sangat konsonan, stabil, kokoh, “terbuka”, suara power chord. Hubungan nada paling dasar setelah oktaf. | Twinkle, Twinkle Little Star (nada 1-3), Also sprach Zarathustra (opening - 2001: A Space Odyssey) |
Sekst Kecil | 8 | Minor Sixth | Agak melankolis, lembut, manis tapi sedikit sedih. | Enter Sandman (riff intro - nada 1-2), “The Entertainer” (Scott Joplin) |
Sekst Mayor | 9 | Major Sixth | Manis, ceria, nostalgic atau pastoral. | “My Bonnie Lies Over the Ocean” (nada 1-3), “NBC Chimes” |
Septim Kecil | 10 | Minor Seventh | Disonan, jazzy, “bluesy”, suara dominan ketujuh. | “Somewhere Over the Rainbow” (nada 1-2), theme song Star Trek (original) |
Septim Mayor | 11 | Major Seventh | Sangat disonan (setegang Sekon Kecil), tapi terdengar lebih “terbuka” atau dreamy daripada tegang “nabrak”. | Take On Me (A-ha - nada 1-2), “Bali Hai” (South Pacific) |
Oktaf Murni | 12 | Perfect Octave | Sangat stabil, suara nada yang sama tapi di registrasi lebih tinggi/rendah. Terasa final, lengkap. | Somewhere Over the Rainbow (nada 1-3), Singin’ in the Rain (nada 1-2) |
Fakta Menarik tentang Tritone: Dulu, interval tritone (jarak 6 semitone) dijuluki diabolus in musica atau “iblis dalam musik” karena suaranya yang sangat disonan dan dianggap mengganggu. Di beberapa periode sejarah, penggunaannya bahkan dibatasi dalam komposisi musik gereja. Namun, komposer modern sering menggunakannya untuk menciptakan ketegangan atau suasana tertentu.
Konsonan vs. Disonan: Perasaan yang Berbeda¶
Secara umum, interval dibagi menjadi dua kategori berdasarkan bagaimana mereka terdengar saat dimainkan bersama (harmonic interval):
- Konsonan (Consonant): Terdengar stabil, menyenangkan di telinga, “berbaur” dengan baik. Ini termasuk Prime Murni, Kuart Murni, Kuint Murni, Oktaf Murni, Tert Mayor/Kecil, dan Sekst Mayor/Kecil. Interval murni dianggap perfect consonance, sementara Tert dan Sekst dianggap imperfect consonance.
- Disonan (Dissonant): Terdengar tegang, tidak stabil, butuh “resolusi” (bergerak ke interval konsonan). Ini termasuk Sekon Kecil/Mayor, Septim Kecil/Mayor, dan Tritone.
Penggunaan interval konsonan dan disonan adalah inti dari bagaimana komposer menciptakan pergerakan dan emosi dalam musik. Ketegangan (disonansi) diikuti oleh pelepasan (konsonansi) adalah prinsip dasar dalam harmoni musik klasik maupun modern.
Interval Sederhana vs. Majemuk (Simple vs. Compound)¶
Interval yang jaraknya kurang dari atau sama dengan satu oktaf (Prime hingga Septim) disebut interval sederhana (simple interval).
Jika jaraknya lebih dari satu oktaf, itu disebut interval majemuk (compound interval). Untuk menamai interval majemuk, kamu biasanya menghitung nomor interval sederhana-nya lalu ditambahkan 7. Misalnya:
* Satu oktaf di atas nada kedua (Sekon) adalah interval Nona (Ninth). Sekon Mayor satu oktaf di atasnya adalah Nona Mayor.
* Satu oktaf di atas nada ketiga (Tert) adalah interval Decima (Tenth). Tert Minor satu oktaf di atasnya adalah Decima Minor.
* Dan seterusnya: Undecima (Eleventh - Kuart + Oktaf), Duodecima (Twelfth - Kuint + Oktaf), dll.
Meskipun namanya berubah, “rasa” atau kualitas harmonis dari interval majemuk seringkali mirip dengan interval sederhana-nya (misalnya, Nona Mayor terdengar mirip Sekon Mayor, hanya lebih luas).
Membalik Interval (Inverting Intervals)¶
Interval bisa dibalik (inverted). Caranya adalah dengan mengambil nada bawah dan memindahkannya ke atas satu oktaf, atau mengambil nada atas dan memindahkannya ke bawah satu oktaf.
Ketika sebuah interval dibalik, ada aturan yang selalu berlaku:
- Nomor Interval: Nomor interval awal ditambah nomor interval hasil inversi akan selalu berjumlah 9.
- Prime (1) dibalik jadi Oktaf (8). 1 + 8 = 9.
- Sekon (2) dibalik jadi Septim (7). 2 + 7 = 9.
- Tert (3) dibalik jadi Sekst (6). 3 + 6 = 9.
- Kuart (4) dibalik jadi Kuint (5). 4 + 5 = 9.
- Dan sebaliknya.
- Kualitas Interval: Kualitas juga berubah:
- Mayor (Major) menjadi Kecil (Minor), dan sebaliknya.
- Murni (Perfect) tetap Murni (Perfect).
- Augmented menjadi Diminished, dan sebaliknya.
Contoh: Interval C ke E (Tert Mayor) dibalik menjadi E ke C (satu oktaf di atas). E ke C (melintasi satu oktaf) adalah Sekst Kecil. Tert Mayor dibalik menjadi Sekst Kecil. Jumlah nomornya 3 + 6 = 9. Kualitas Mayor berubah menjadi Kecil. Aturan ini sangat berguna dalam analisis harmoni dan voice leading.
Interval dalam Praktik Musik¶
Memahami interval bukan cuma buat di kelas teori musik kok. Ini sangat relevan buat siapapun yang serius dengan musik:
### Membangun Kord (Chords)¶
Akor itu pada dasarnya adalah susunan tiga atau lebih nada yang dimainkan bersamaan. Nada-nada ini memiliki jarak interval tertentu dari nada dasar akornya (root). Misalnya, akor C Mayor terdiri dari nada C (root), E (Tert Mayor dari C), dan G (Kuint Murni dari C). Akor C minor terdiri dari C (root), Eb (Tert Kecil dari C), dan G (Kuint Murni dari C). Semua akor dibentuk dari kombinasi interval-interval tertentu.
### Menyusun Melodi¶
Melodi adalah rangkaian nada-nada yang dimainkan berurutan. Jarak antar nada dalam melodi itulah interval melodis. Komposer memilih interval-interval tertentu untuk menciptakan mood dan struktur melodi. Interval yang banyak menggunakan Sekon (langkah) akan terdengar smooth atau mengalir, sementara melodi dengan banyak lompatan (interval besar seperti Sekst atau Septim) akan terdengar lebih dramatis atau enerjik.
### Latihan Pendengaran (Ear Training)¶
Salah satu keterampilan terpenting bagi musisi adalah kemampuan mengenali interval hanya dengan mendengarnya. Latihan ear training ini melibatkan pendengaran interval satu per satu, akor, hingga melodi utuh. Kemampuan ini sangat membantu dalam improvisasi, transkripsi lagu, komposisi, dan bermain musik bersama orang lain. Banyak musisi menggunakan “lagu referensi” untuk membantu mengenali interval, seperti contoh-contoh di tabel tadi.
### Analisis Musik¶
Dengan memahami interval, kamu bisa menganalisis kenapa sebuah lagu atau komposisi terdengar seperti itu. Kamu bisa melihat bagaimana komposer menggunakan interval disonan untuk membangun ketegangan, atau interval konsonan untuk memberikan rasa resolusi dan stabilitas. Ini membuka pemahaman yang lebih dalam tentang struktur dan intent musik.
Tips Belajar Mengenali Interval¶
Bagaimana cara supaya jago mengenali interval?
- Nyanyikan! Ini cara paling efektif. Nyanyikan tangga nada, nyanyikan arpeggio akor (misalnya C-E-G untuk akor C Mayor), lalu coba nyanyikan jarak antar nada secara acak. Latihan ini menghubungkan suara di telinga dengan sensasi vokal.
- Gunakan Alat Bantu: Ada banyak aplikasi ear training atau situs web yang dirancang khusus untuk melatih pendengaran interval. Mereka akan memainkan interval, dan kamu harus menebaknya. Mulai dari yang mudah (Prime, Oktaf, Kuart Murni, Kuint Murni) lalu perlahan ke yang lebih sulit.
- Hubungkan dengan Lagu: Gunakan lagu-lagu terkenal sebagai referensi seperti di tabel sebelumnya. Ketika mendengar dua nada pertama lagu Jaws, ingat itu Sekon Kecil. Nada pertama dan ketiga Hari Merdeka adalah Tert Mayor.
- Mainkan di Instrumen: Coba mainkan interval-interval di instrumenmu. Mainkan C dan E bersamaan (Tert Mayor), lalu C dan Eb (Tert Kecil). Dengarkan bedanya, rasakan karakternya.
- Konsisten: Belajar interval itu butuh waktu dan latihan rutin. Jangan menyerah kalau di awal sulit. Sedikit demi sedikit setiap hari akan sangat membantu.
Memahami interval adalah langkah besar dalam perjalanan musikmu, baik sebagai pemain, pencipta, maupun penikmat. Ini membuka pintu ke pemahaman harmoni, melodi, dan emosi yang jauh lebih dalam.
Jadi, interval lagu itu bukan sekadar teori musik yang rumit, tapi bahasa emosi dan fondasi struktur yang membuat musik begitu kuat dan menyentuh jiwa kita. Mulai sekarang, coba dengarkan musik favoritmu dan rasakan jarak antar nadanya!
Punya pertanyaan lain tentang interval atau pengalaman unik saat belajar interval? Yuk, share di kolom komentar di bawah!
Posting Komentar