Biaya Overhead Pabrik: Pengertian, Contoh, dan Cara Hitungnya Buat Pebisnis!
Biaya overhead pabrik, atau sering disebut juga factory overhead cost, adalah semua biaya produksi yang tidak terkait langsung dengan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Singkatnya, ini adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk menjalankan operasional pabrik agar proses produksi bisa berjalan lancar, tapi bukan bahan utama produknya, dan bukan juga gaji pekerja yang langsung merakit produk. Biaya-biaya ini bersifat tidak langsung dan mendukung proses produksi secara keseluruhan.
Mengapa Biaya Overhead Pabrik Penting?¶
Memahami dan mengelola biaya overhead pabrik itu krusial banget buat bisnis manufaktur. Kenapa? Karena biaya-biaya ini, meskipun tidak langsung terkait produk, jumlahnya bisa sangat signifikan dan memengaruhi harga jual produk serta profitabilitas perusahaan. Kalau biaya overhead tidak dikelola dengan baik, bisa-bisa perusahaan rugi meskipun produknya laku keras.
Bayangkan begini, kamu punya pabrik roti. Biaya bahan baku langsungnya adalah tepung, telur, mentega, dan lain-lain. Biaya tenaga kerja langsungnya adalah gaji tukang roti yang bikin roti. Nah, biaya overhead pabriknya adalah biaya listrik untuk oven, biaya sewa pabrik, biaya perawatan mesin oven, biaya gaji satpam pabrik, dan lain-lain. Semua biaya ini penting agar pabrik roti bisa beroperasi, meskipun bukan bahan baku roti atau gaji tukang roti.
Jenis-Jenis Biaya Overhead Pabrik¶
Biaya overhead pabrik itu beragam jenisnya. Secara umum, bisa dikelompokkan menjadi beberapa kategori utama, meskipun terkadang ada sedikit perbedaan interpretasi tergantung industrinya. Tapi, pembagian ini bisa memberikan gambaran yang lebih jelas:
1. Biaya Bahan Tidak Langsung¶
Ini adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi, tapi bukan bagian utama dari produk jadi. Jumlahnya juga biasanya relatif kecil dibandingkan bahan baku langsung. Contohnya:
- Oli dan pelumas mesin: Mesin-mesin produksi butuh pelumas biar tetap lancar kerjanya. Oli dan pelumas ini penting, tapi bukan bagian dari produk yang dijual.
- Suku cadang kecil: Pabrik pasti punya stok suku cadang kecil seperti baut, mur, paku, atau sekrup. Ini sering dibutuhkan untuk perbaikan mesin atau peralatan.
- Bahan pembersih: Pabrik harus bersih dan terawat. Bahan pembersih seperti sabun, cairan pembersih lantai, lap, dan lain-lain termasuk biaya bahan tidak langsung.
- Perlengkapan keselamatan kerja: Sarung tangan, masker, helm, kacamata pelindung untuk pekerja pabrik juga termasuk biaya bahan tidak langsung.
2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung¶
Ini adalah biaya gaji atau upah untuk karyawan pabrik yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi barang jadi. Mereka ini mendukung kelancaran operasional pabrik secara keseluruhan. Contohnya:
- Gaji supervisor pabrik: Supervisor bertugas mengawasi jalannya produksi, tapi mereka tidak merakit produk secara langsung.
- Gaji staf gudang: Staf gudang bertanggung jawab menyimpan dan mengeluarkan bahan baku dan barang jadi. Mereka penting tapi tidak langsung bikin produk.
- Gaji satpam pabrik: Satpam menjaga keamanan pabrik. Keamanan pabrik penting, tapi satpam tidak ikut memproduksi barang.
- Gaji staf perawatan mesin: Teknisi atau staf perawatan mesin memastikan mesin-mesin produksi berfungsi dengan baik. Mereka penting untuk kelangsungan produksi, tapi tidak langsung merakit produk.
3. Biaya Depresiasi dan Amortisasi Aset Pabrik¶
Pabrik punya aset-aset tetap seperti mesin, bangunan pabrik, peralatan, dan kendaraan operasional. Aset-aset ini mengalami penurunan nilai seiring waktu karena pemakaian, kerusakan, atau ketinggalan teknologi. Penurunan nilai ini disebut depresiasi (untuk aset berwujud seperti mesin dan bangunan) dan amortisasi (untuk aset tidak berwujud seperti hak paten atau lisensi). Biaya depresiasi dan amortisasi ini termasuk biaya overhead pabrik.
- Depresiasi mesin produksi: Mesin-mesin produksi nilainya akan terus menurun setiap tahun.
- Depresiasi bangunan pabrik: Bangunan pabrik juga mengalami depresiasi.
- Amortisasi hak paten: Jika perusahaan punya hak paten untuk proses produksi tertentu, biaya amortisasi hak paten juga termasuk overhead.
4. Biaya Sewa dan Pemeliharaan Pabrik¶
Jika pabriknya menyewa, maka biaya sewa pabrik jelas masuk ke biaya overhead. Selain itu, pabrik juga butuh pemeliharaan rutin agar tetap berfungsi dengan baik. Biaya pemeliharaan ini juga termasuk overhead.
- Biaya sewa pabrik: Jika pabrik bukan milik sendiri, biaya sewanya adalah overhead.
- Biaya perbaikan pabrik: Perbaikan atap bocor, tembok retak, atau kerusakan lainnya termasuk biaya pemeliharaan pabrik.
- Biaya pemeliharaan mesin: Servis rutin mesin, penggantian spare part yang aus, dan perbaikan mesin yang rusak termasuk biaya pemeliharaan mesin.
- Biaya kebersihan pabrik: Biaya untuk jasa kebersihan atau peralatan kebersihan juga masuk kategori ini.
5. Biaya Utilitas Pabrik¶
Pabrik butuh berbagai macam utilitas agar bisa beroperasi. Biaya utilitas ini juga termasuk biaya overhead pabrik.
- Biaya listrik: Listrik untuk penerangan pabrik, menjalankan mesin, dan peralatan lainnya.
- Biaya air: Air untuk proses produksi, sanitasi, dan kebutuhan lainnya.
- Biaya gas: Gas untuk mesin produksi tertentu atau pemanas ruangan (jika ada).
- Biaya internet dan telepon: Komunikasi di pabrik juga penting, biaya internet dan telepon termasuk overhead.
6. Biaya Asuransi Pabrik¶
Untuk melindungi aset dan operasional pabrik dari risiko yang tidak terduga, perusahaan biasanya mengambil asuransi pabrik. Biaya premi asuransi ini juga termasuk biaya overhead pabrik.
- Asuransi kebakaran: Melindungi pabrik dari risiko kebakaran.
- Asuransi kecelakaan kerja: Melindungi perusahaan dari risiko kecelakaan kerja yang menimpa karyawan.
- Asuransi kerusakan mesin: Melindungi dari risiko kerusakan mesin produksi.
7. Biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pabrik¶
Pabrik sebagai bangunan dan tanah dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Biaya PBB ini juga termasuk biaya overhead pabrik.
- PBB atas bangunan pabrik: Pajak yang harus dibayarkan atas kepemilikan bangunan pabrik.
- PBB atas tanah pabrik: Pajak yang harus dibayarkan atas kepemilikan tanah tempat pabrik berdiri.
8. Biaya Overhead Lain-lain¶
Selain kategori di atas, masih ada biaya-biaya lain yang bisa masuk kategori overhead pabrik, tergantung spesifik bisnisnya. Contohnya:
- Biaya riset dan pengembangan (R&D) produk baru: Jika R&D dilakukan di dalam pabrik dan terkait proses produksi, biayanya bisa masuk overhead.
- Biaya pengawasan kualitas (quality control): Pengawasan kualitas produk di pabrik penting, biayanya bisa dianggap overhead.
- Biaya pelatihan karyawan pabrik: Pelatihan untuk meningkatkan skill karyawan pabrik juga termasuk overhead.
Contoh Nyata Biaya Overhead Pabrik dalam Bisnis Manufaktur¶
Biar lebih kebayang, kita lihat contoh konkret biaya overhead pabrik di beberapa jenis bisnis manufaktur:
1. Pabrik Garmen:
- Bahan tidak langsung: Benang jahit, kancing cadangan, label merek (jika dijahit di pabrik), jarum mesin jahit.
- Tenaga kerja tidak langsung: Gaji supervisor lini produksi, gaji staf quality control, gaji staf gudang kain dan aksesori.
- Depresiasi: Depresiasi mesin jahit, mesin obras, mesin potong kain.
- Utilitas: Biaya listrik untuk mesin jahit dan penerangan pabrik, biaya air untuk toilet dan kebutuhan umum.
- Pemeliharaan: Biaya servis mesin jahit, biaya perbaikan atap pabrik bocor.
2. Pabrik Makanan Ringan (Snack):
- Bahan tidak langsung: Minyak goreng (jika tidak jadi bahan utama), bumbu penyedap (jika tidak jadi bahan utama), kemasan sekunder (karton box untuk packing).
- Tenaga kerja tidak langsung: Gaji kepala produksi, gaji staf kebersihan pabrik, gaji teknisi mesin pengemas.
- Depresiasi: Depresiasi mesin penggorengan, mesin pengemas snack, mesin oven.
- Utilitas: Biaya gas untuk mesin penggorengan, biaya listrik untuk mesin pengemas dan pendingin ruangan.
- Asuransi: Asuransi produk makanan (jika ada), asuransi kebakaran pabrik.
3. Pabrik Furniture Kayu:
- Bahan tidak langsung: Amplas, lem kayu, paku, vernis, cat kayu.
- Tenaga kerja tidak langsung: Gaji mandor produksi, gaji staf pengeringan kayu, gaji staf finishing.
- Depresiasi: Depresiasi mesin potong kayu, mesin amplas, mesin finishing.
- Pemeliharaan: Biaya penggantian mata pisau mesin potong kayu, biaya perbaikan mesin amplas.
- PBB Pabrik: Pajak bumi dan bangunan atas lahan dan bangunan pabrik furniture.
Cara Menghitung Biaya Overhead Pabrik¶
Menghitung biaya overhead pabrik itu penting untuk menentukan harga pokok produksi (HPP) dan harga jual produk. Ada beberapa metode yang bisa digunakan, tapi yang paling umum adalah:
1. Metode Pembebanan Langsung (Direct Allocation Method)¶
Metode ini paling sederhana. Semua biaya overhead pabrik langsung dibebankan ke departemen produksi. Caranya:
- Kumpulkan semua biaya overhead pabrik selama periode tertentu (misalnya bulanan).
- Jumlahkan semua biaya overhead tersebut.
- Bagi total biaya overhead dengan total unit produksi selama periode tersebut.
Rumus:
Tarif Overhead Pabrik = Total Biaya Overhead Pabrik / Total Unit Produksi
Contoh:
Pabrik roti menghasilkan 10.000 roti selama bulan Januari. Total biaya overhead pabrik bulan Januari adalah Rp 5.000.000.
Tarif Overhead Pabrik = Rp 5.000.000 / 10.000 roti = Rp 500 per roti
Artinya, setiap roti dibebani biaya overhead sebesar Rp 500.
2. Metode Pembebanan Bertahap (Step-Down Method)¶
Metode ini lebih kompleks dari metode langsung. Biaya overhead dari departemen pendukung (misalnya departemen perawatan, departemen gudang) dialokasikan secara bertahap ke departemen produksi. Urutan alokasinya biasanya dimulai dari departemen pendukung yang paling banyak memberikan jasa ke departemen lain.
Metode ini lebih akurat daripada metode langsung, terutama jika ada departemen pendukung yang jasanya digunakan oleh beberapa departemen lain. Tapi, perhitungannya lebih rumit.
3. Metode Pembebanan Timbal Balik (Reciprocal Method)¶
Metode ini paling rumit tapi juga paling akurat. Metode ini mengakui adanya hubungan timbal balik antar departemen pendukung. Artinya, departemen A bisa memberikan jasa ke departemen B, dan departemen B juga bisa memberikan jasa ke departemen A. Metode ini menggunakan perhitungan aljabar atau matriks untuk mengalokasikan biaya overhead secara akurat.
Metode ini jarang digunakan karena kompleksitasnya, tapi paling tepat jika interaksi antar departemen pendukung sangat signifikan.
Pilih Metode yang Tepat:
Pemilihan metode perhitungan biaya overhead pabrik tergantung pada kompleksitas operasional pabrik dan tingkat akurasi yang diinginkan. Untuk bisnis kecil dan sederhana, metode pembebanan langsung mungkin sudah cukup. Untuk bisnis yang lebih besar dan kompleks, metode pembebanan bertahap atau timbal balik bisa lebih relevan.
Tips Mengelola Biaya Overhead Pabrik Agar Lebih Efisien¶
Mengelola biaya overhead pabrik dengan baik bisa meningkatkan efisiensi dan profitabilitas perusahaan. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Identifikasi dan Klasifikasikan Biaya Overhead: Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua jenis biaya overhead pabrik dan mengklasifikasikannya ke dalam kategori yang tepat (bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dll.). Ini memberikan gambaran jelas tentang struktur biaya overhead.
- Buat Anggaran Biaya Overhead: Buat anggaran biaya overhead secara periodik (misalnya bulanan atau tahunan). Anggaran ini jadi patokan untuk mengendalikan pengeluaran overhead. Bandingkan realisasi biaya overhead dengan anggaran secara rutin, dan cari tahu penyebab jika ada selisih yang signifikan.
- Cari Peluang Efisiensi: Analisis setiap jenis biaya overhead dan cari peluang untuk efisiensi. Misalnya:
- Negosiasi harga dengan supplier: Untuk biaya bahan tidak langsung atau utilitas, coba negosiasi harga yang lebih baik dengan supplier.
- Hemat energi: Kurangi penggunaan listrik dan air di pabrik. Pasang lampu LED yang lebih hemat energi, perbaiki kebocoran air, dan optimalkan penggunaan mesin.
- Optimalkan jadwal perawatan mesin: Jadwal perawatan mesin yang teratur bisa mencegah kerusakan mesin yang lebih parah dan mahal di kemudian hari.
- Evaluasi kebutuhan tenaga kerja tidak langsung: Pastikan jumlah staf tenaga kerja tidak langsung sudah sesuai dengan kebutuhan operasional pabrik.
- Gunakan Teknologi: Manfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional pabrik. Misalnya, gunakan sistem otomatisasi untuk beberapa proses produksi, gunakan software manajemen aset untuk memantau dan menjadwalkan perawatan mesin, atau gunakan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) untuk mengintegrasikan data biaya overhead dengan data produksi dan keuangan.
- Lakukan Benchmarking: Bandingkan rasio biaya overhead pabrik perusahaan kamu dengan rata-rata industri atau dengan kompetitor. Benchmarking bisa memberikan insight tentang area mana yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan efisiensinya.
- Libatkan Karyawan: Libatkan karyawan pabrik dalam upaya pengendalian biaya overhead. Berikan pelatihan tentang pentingnya efisiensi biaya dan berikan insentif jika mereka berhasil memberikan ide-ide untuk penghematan biaya overhead.
Fakta Menarik Seputar Biaya Overhead Pabrik¶
- Biaya Overhead Bisa Lebih Besar dari Biaya Bahan Baku Langsung: Pada beberapa industri, terutama industri yang sangat mengandalkan teknologi dan otomatisasi, biaya overhead pabrik bisa jadi lebih besar daripada biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Contohnya, industri semikonduktor atau industri farmasi.
- Overhead Pabrik Memengaruhi Keputusan Harga Jual: Perhitungan biaya overhead pabrik yang akurat sangat penting untuk menentukan harga jual produk yang kompetitif dan menguntungkan. Jika biaya overhead tidak diperhitungkan dengan benar, perusahaan bisa salah dalam menentukan harga jual dan berpotensi merugi.
- Biaya Overhead Tetap dan Variabel: Sebagian biaya overhead bersifat tetap (fixed overhead), artinya tidak berubah meskipun volume produksi berubah (misalnya biaya sewa pabrik, biaya depresiasi). Sebagian lagi bersifat variabel (variable overhead), artinya berubah seiring dengan perubahan volume produksi (misalnya biaya bahan tidak langsung, biaya utilitas). Memahami perbedaan ini penting untuk analisis biaya dan pengambilan keputusan.
- Overhead Pabrik dalam Akuntansi Manajemen: Biaya overhead pabrik adalah konsep penting dalam akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen membantu perusahaan menganalisis dan mengelola biaya overhead untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.
- Sistem Pembebanan Biaya Overhead Modern: Selain metode pembebanan tradisional (langsung, bertahap, timbal balik), ada juga sistem pembebanan biaya overhead yang lebih modern seperti Activity-Based Costing (ABC). ABC membebankan biaya overhead berdasarkan aktivitas yang menyebabkan biaya tersebut terjadi. Metode ABC dianggap lebih akurat dalam membebankan biaya overhead, terutama untuk perusahaan dengan produk atau jasa yang beragam dan kompleks.
Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang biaya overhead pabrik. Punya pertanyaan atau pengalaman terkait biaya overhead pabrik? Yuk, share di kolom komentar!
Posting Komentar