Tabarruj Itu Apa Sih? Panduan Santai Mengenal Gaya Berdandan yang Dilarang Agama
Tabarruj adalah istilah yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi sangat penting dalam ajaran agama Islam, khususnya bagi wanita Muslimah. Secara sederhana, tabarruj merujuk pada perilaku berlebihan dalam berhias dan menunjukkan kecantikan di depan umum dengan tujuan menarik perhatian laki-laki yang bukan mahram. Istilah ini memiliki makna yang dalam dan implikasi yang luas dalam kehidupan seorang Muslim. Mari kita telaah lebih lanjut apa sebenarnya yang dimaksud dengan tabarruj dan mengapa hal ini menjadi perhatian dalam Islam.
Definisi Tabarruj Secara Mendalam¶
Secara bahasa, tabarruj berasal dari kata al-burj yang berarti benteng atau istana yang tinggi dan terlihat jelas. Dari akar kata ini, tabarruj kemudian diartikan sebagai menampakkan diri, berlebihan dalam berhias, dan sengaja memperlihatkan kecantikan kepada orang lain. Dalam konteks agama Islam, tabarruj memiliki konotasi yang lebih spesifik, yaitu tindakan wanita yang berdandan dan berhias secara berlebihan ketika keluar rumah atau di hadapan laki-laki yang bukan mahram, dengan tujuan untuk memamerkan kecantikan dan menarik perhatian.
Para ulama menjelaskan bahwa tabarruj tidak hanya terbatas pada penggunaan makeup atau perhiasan yang mencolok. Lebih dari itu, tabarruj mencakup segala bentuk penampilan dan perilaku yang bertujuan untuk membuat wanita terlihat menarik dan menggoda di mata laki-laki yang tidak halal baginya. Ini bisa termasuk cara berpakaian yang provokatif, gaya berjalan yang dibuat-buat, penggunaan wewangian yang berlebihan, hingga suara dan tawa yang sengaja dilembutkan atau dikeraskan untuk menarik perhatian.
Penting untuk dipahami bahwa Islam tidak melarang wanita untuk berhias atau tampil cantik. Islam bahkan menganjurkan wanita untuk berhias bagi suaminya dan menjaga penampilan di dalam rumah. Larangan tabarruj lebih menekankan pada niat dan tujuan dari berhias tersebut, serta batas-batas yang harus dijaga agar tidak menimbulkan fitnah dan kerusakan moral dalam masyarakat.
Dalil-Dalil Larangan Tabarruj dalam Al-Quran dan Hadis¶
Larangan tabarruj memiliki dasar yang kuat dalam Al-Quran dan Hadis. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat An-Nur ayat 31:
”…dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita (sesama muslim) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…” (QS. An-Nur: 31)
Ayat ini secara jelas melarang wanita untuk menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada mahramnya atau dalam batasan yang dibolehkan. Kata “perhiasan” dalam ayat ini ditafsirkan oleh para ulama sebagai kecantikan wanita secara keseluruhan, termasuk makeup, perhiasan, dan daya tarik fisik lainnya yang seharusnya tidak diperlihatkan kepada laki-laki yang bukan mahram.
Selain itu, dalam surat Al-Ahzab ayat 33, Allah SWT juga berfirman:
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah dahulu…” (QS. Al-Ahzab: 33)
Ayat ini secara spesifik melarang wanita untuk bertabarruj seperti orang-orang jahiliyah. Pada masa jahiliyah, wanita seringkali berhias berlebihan dan menampakkan aurat mereka untuk menarik perhatian laki-laki. Islam datang untuk menghapus kebiasaan buruk ini dan mengajarkan wanita Muslimah untuk menjaga kehormatan dan kesucian diri.
Dalam Hadis, Rasulullah SAW juga bersabda:
“Ada dua golongan ahli neraka yang belum pernah aku lihat: kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi untuk memukuli manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berjalan berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal bau surga itu tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Hadis ini menggambarkan wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang sebagai salah satu golongan ahli neraka. Para ulama menafsirkan bahwa wanita yang dimaksud dalam hadis ini adalah wanita yang berpakaian tetapi pakaiannya tidak memenuhi syarat syar’i, seperti terlalu tipis, ketat, atau pendek, sehingga menampakkan aurat dan bentuk tubuh mereka. Ini juga termasuk dalam kategori tabarruj karena tujuannya adalah untuk menarik perhatian laki-laki.
Bentuk-Bentuk Tabarruj yang Perlu Dihindari¶
Tabarruj memiliki berbagai bentuk yang mungkin tidak selalu kita sadari. Berikut adalah beberapa contoh bentuk tabarruj yang perlu dihindari oleh wanita Muslimah:
-
Berhias Wajah Berlebihan (Makeup Mencolok): Penggunaan makeup yang terlalu tebal, mencolok, dan berlebihan, seperti foundation yang terlalu terang, eyeshadow berwarna-warni yang mencolok, blush on yang berlebihan, atau lipstik berwarna merah menyala, termasuk dalam kategori tabarruj. Tujuan dari makeup seharusnya untuk merapikan penampilan, bukan untuk mengubah wajah secara drastis atau menarik perhatian yang tidak perlu.
-
Memakai Pakaian yang Tidak Syar’i: Pakaian yang tidak memenuhi syarat syar’i, seperti terlalu ketat, tipis, pendek, atau transparan, termasuk dalam bentuk tabarruj. Pakaian yang seharusnya menutupi aurat justru malah menonjolkan bentuk tubuh dan lekuk-lekuknya, sehingga menarik perhatian laki-laki.
-
Menggunakan Parfum Berlebihan: Penggunaan parfum atau wewangian yang terlalu kuat dan menyengat ketika keluar rumah juga termasuk tabarruj. Tujuan memakai parfum adalah untuk membuat diri sendiri merasa segar dan nyaman, bukan untuk membuat orang lain terangsang oleh aroma yang kita gunakan. Rasulullah SAW bahkan melarang wanita memakai parfum ketika keluar rumah jika aroma tersebut dapat tercium oleh laki-laki yang bukan mahram.
-
Berjalan dan Berbicara dengan Gaya Menggoda: Gaya berjalan yang dibuat-buat, seperti berlenggak-lenggok atau berjalan dengan langkah yang diperlambat untuk menarik perhatian, termasuk dalam tabarruj. Begitu juga dengan gaya berbicara yang dilembut-lembutkan atau dikeraskan dengan sengaja untuk menarik perhatian lawan jenis.
-
Memamerkan Perhiasan dan Aksesori: Memakai perhiasan dan aksesori yang berlebihan dan mencolok, seperti kalung besar, gelang yang bertumpuk-tumpuk, atau anting-anting yang panjang menjuntai, juga termasuk tabarruj. Perhiasan seharusnya tidak diperlihatkan kepada laki-laki yang bukan mahram, kecuali yang biasa tampak seperti cincin atau jam tangan yang tidak mencolok.
-
Mencabut Alis atau Menyambung Rambut: Mencabut alis atau menyambung rambut dengan tujuan untuk mempercantik diri dan menarik perhatian laki-laki juga termasuk dalam kategori tabarruj dan bahkan diharamkan dalam Islam. Perbuatan ini termasuk mengubah ciptaan Allah dan menipu penampilan.
-
Menggunakan Lensa Kontak Berwarna: Penggunaan lensa kontak berwarna yang mengubah warna mata asli dengan tujuan untuk mempercantik diri dan menarik perhatian juga bisa termasuk dalam tabarruj, terutama jika warna lensa kontak tersebut sangat mencolok dan tidak wajar.
Dampak Negatif Tabarruj bagi Individu dan Masyarakat¶
Tabarruj memiliki dampak negatif yang signifikan, baik bagi individu wanita yang melakukannya maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Beberapa dampak negatif tabarruj antara lain:
-
Menimbulkan Fitnah dan Godaan: Tabarruj dapat menimbulkan fitnah dan godaan bagi laki-laki yang melihatnya. Penampilan wanita yang berlebihan dan menggoda dapat membangkitkan syahwat dan pikiran kotor pada laki-laki, yang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya perbuatan zina dan kerusakan moral lainnya.
-
Menjatuhkan Harga Diri Wanita: Wanita yang bertabarruj seringkali menilai dirinya hanya dari penampilan fisik dan daya tarik seksualnya. Mereka cenderung merasa percaya diri dan berharga hanya ketika mendapatkan pujian dan perhatian dari laki-laki karena penampilannya. Hal ini dapat menjatuhkan harga diri wanita dan membuatnya merasa tidak berharga jika kecantikannya mulai memudar.
-
Menghilangkan Keberkahan dalam Hidup: Tabarruj merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT dapat menghilangkan keberkahan dalam hidup, baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Rezeki menjadi tidak berkah, keluarga tidak harmonis, dan hati menjadi tidak tenang.
-
Menjadi Penyebab Azab Allah SWT: Dalam Hadis disebutkan bahwa wanita yang bertabarruj termasuk golongan ahli neraka. Ini menunjukkan bahwa tabarruj adalah dosa besar yang dapat menyebabkan azab Allah SWT di akhirat. Oleh karena itu, wanita Muslimah seharusnya menjauhi tabarruj agar terhindar dari murka Allah SWT.
-
Merusak Tatanan Sosial Masyarakat: Tabarruj dapat merusak tatanan sosial masyarakat karena dapat menimbulkan ketidakstabilan hubungan antara laki-laki dan perempuan. Ketika wanita berlomba-lomba untuk memamerkan kecantikan dan daya tarik seksual mereka, persaingan yang tidak sehat dapat terjadi dan hubungan antar manusia menjadi rusak.
Perbedaan Antara Tabarruj dan Berdandan yang Dibolehkan¶
Penting untuk membedakan antara tabarruj yang dilarang dengan berdandan yang dibolehkan dalam Islam. Islam tidak melarang wanita untuk berhias dan menjaga penampilan, bahkan dianjurkan untuk berhias bagi suaminya dan menjaga kebersihan serta kerapian diri. Berdandan yang dibolehkan adalah berdandan yang tidak berlebihan, tidak mencolok, dan tidak bertujuan untuk menarik perhatian laki-laki yang bukan mahram.
Berdandan yang dibolehkan biasanya dilakukan di dalam rumah untuk suami, keluarga, atau sesama wanita. Tujuannya adalah untuk menyenangkan suami, menjaga keharmonisan rumah tangga, dan meningkatkan rasa percaya diri. Contoh berdandan yang dibolehkan antara lain:
- Merawat kebersihan diri: Mandi secara teratur, menjaga kebersihan rambut dan badan, merapikan kuku, dan menghilangkan bau badan yang tidak sedap.
- Menggunakan makeup yang sederhana dan tidak mencolok: Seperti menggunakan bedak tipis untuk meratakan warna kulit, lip balm untuk melembapkan bibir, atau eyeliner tipis untuk mempertegas mata.
- Memakai pakaian yang bersih, rapi, dan sopan di dalam rumah: Pakaian yang nyaman dan enak dipandang, tetapi tetap menutup aurat dan tidak berlebihan.
- Memakai perhiasan yang sederhana di dalam rumah: Seperti cincin, gelang, atau kalung yang tidak mencolok dan tidak berlebihan.
Tips Menghindari Tabarruj dalam Kehidupan Sehari-hari¶
Menghindari tabarruj membutuhkan kesadaran dan komitmen yang kuat dari setiap wanita Muslimah. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu wanita Muslimah untuk menghindari tabarruj dalam kehidupan sehari-hari:
-
Memahami Konsep Tabarruj dengan Baik: Langkah pertama adalah memahami definisi dan batasan tabarruj dengan benar berdasarkan Al-Quran dan Hadis serta penjelasan para ulama. Dengan pemahaman yang baik, kita akan lebih mudah untuk menghindari perilaku tabarruj.
-
Memperbaiki Niat dalam Berpakaian dan Berhias: Niatkan berpakaian dan berhias untuk mendapatkan ridha Allah SWT, bukan untuk menarik perhatian manusia. Ketika kita berpakaian dan berhias dengan niat yang benar, Allah SWT akan memberikan keberkahan dan kemudahan dalam hidup kita.
-
Berpakaian Syar’i dan Menutup Aurat: Pastikan pakaian yang kita gunakan memenuhi syarat syar’i, yaitu menutup aurat, tidak ketat, tidak tipis, dan tidak menyerupai pakaian laki-laki. Pakaian syar’i adalah benteng perlindungan bagi wanita Muslimah dari fitnah dan godaan.
-
Menggunakan Makeup Secukupnya dan Tidak Mencolok: Jika ingin menggunakan makeup, gunakanlah secukupnya dan tidak mencolok. Pilihlah makeup yang natural dan sederhana, yang bertujuan untuk merapikan penampilan, bukan untuk mengubah wajah secara drastis.
-
Menghindari Parfum Berlebihan dan Mencolok: Hindari penggunaan parfum atau wewangian yang terlalu kuat dan menyengat ketika keluar rumah. Jika ingin menggunakan parfum, gunakanlah secukupnya dan pilih aroma yang lembut dan tidak mencolok.
-
Menjaga Gaya Berjalan dan Berbicara: Berjalanlah dengan tenang dan sopan, tidak berlenggak-lenggok atau dibuat-buat. Berbicaralah dengan suara yang wajar dan tidak dilembut-lembutkan atau dikeraskan dengan sengaja untuk menarik perhatian.
-
Tidak Memamerkan Perhiasan dan Aksesori: Hindari memakai perhiasan dan aksesori yang berlebihan dan mencolok ketika keluar rumah. Jika ingin memakai perhiasan, pilihlah yang sederhana dan tidak menarik perhatian.
-
Meningkatkan Ilmu Agama dan Keimanan: Dengan meningkatkan ilmu agama dan keimanan, kita akan lebih menyadari pentingnya menjaga diri dari tabarruj dan dosa-dosa lainnya. Ilmu agama dan keimanan akan menjadi benteng yang kuat untuk melindungi diri kita dari godaan syaitan.
-
Berkumpul dengan Lingkungan yang Sholehah: Bergaul dengan teman-teman dan lingkungan yang sholehah akan saling mengingatkan dan mendukung kita untuk menjauhi tabarruj dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Hikmah Menghindari Tabarruj dalam Islam¶
Menghindari tabarruj memiliki hikmah dan manfaat yang besar bagi wanita Muslimah, baik di dunia maupun di akhirat. Beberapa hikmah menghindari tabarruj antara lain:
-
Menjaga Kehormatan dan Kesucian Diri: Menghindari tabarruj adalah salah satu cara untuk menjaga kehormatan dan kesucian diri sebagai seorang Muslimah. Wanita yang menjauhi tabarruj akan lebih dihormati dan dihargai oleh orang lain karena kesopanan dan kesederhanaannya.
-
Mendapatkan Ridha Allah SWT: Menghindari tabarruj adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Dengan menjauhi tabarruj, kita berharap mendapatkan ridha Allah SWT dan keberkahan dalam hidup.
-
Melindungi Diri dari Fitnah dan Godaan: Menghindari tabarruj dapat melindungi diri dari fitnah dan godaan yang dapat merusak agama dan moral. Wanita yang menjauhi tabarruj akan lebih terhindar dari gangguan dan pelecehan dari laki-laki yang tidak bertanggung jawab.
-
Menumbuhkan Rasa Percaya Diri yang Sejati: Wanita yang menjauhi tabarruj akan membangun rasa percaya diri yang sejati, bukan hanya berdasarkan penampilan fisik, tetapi berdasarkan nilai-nilai agama dan akhlak yang mulia.
-
Menjadi Contoh yang Baik bagi Masyarakat: Wanita Muslimah yang menjauhi tabarruj dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam menjaga kesopanan dan kesederhanaan. Perilaku baik ini dapat mempengaruhi orang lain untuk mengikuti jejak yang sama.
Tabarruj adalah isu penting yang perlu dipahami dan dihindari oleh setiap wanita Muslimah. Dengan memahami definisi, dalil, bentuk, dampak negatif, dan tips menghindari tabarruj, kita dapat menjaga diri dari perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT dan meraih keberkahan dalam hidup. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membuka wawasan kita tentang pentingnya menjaga diri dari tabarruj.
Bagaimana pendapatmu tentang tabarruj? Apakah ada pengalaman atau pandangan lain yang ingin kamu bagikan? Yuk, diskusikan di kolom komentar!
Posting Komentar