Ovipar, Vivipar, Ovovivipar: Kenali Perbedaan & Contoh Hewannya Yuk!

Table of Contents

Mengenal Ragam Cara Perkembangbiakan Hewan

Kamu pernah gak sih bertanya-tanya, kok bisa ya ada hewan yang lahir dari telur, ada juga yang langsung lahir seperti manusia? Nah, ternyata hewan itu punya cara berkembang biak yang beragam lho! Secara garis besar, ada tiga cara utama hewan berkembang biak yang perlu kamu tahu: ovipar, vivipar, dan ovovivipar. Ketiga istilah ini mungkin terdengar asing, tapi sebenarnya gampang banget kok dipahaminya. Yuk, kita bahas satu per satu!

Ovipar: Si Telur Ajaib

Apa Itu Ovipar?

Telur Ayam

Ovipar adalah cara perkembangbiakan hewan dengan bertelur. Istilah “ovipar” sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu ovum yang berarti telur, dan parere yang berarti melahirkan. Jadi, secara sederhana, ovipar bisa diartikan sebagai “melahirkan telur”. Hewan ovipar akan mengeluarkan telur dari tubuh induk betinanya. Telur ini kemudian akan dierami atau dibiarkan begitu saja hingga menetas menjadi individu baru.

Ciri-ciri Hewan Ovipar

Hewan ovipar punya beberapa ciri khas yang membedakannya dari cara perkembangbiakan lainnya:

  • Embrionya berkembang di luar tubuh induk: Proses perkembangan embrio terjadi di dalam telur yang berada di luar tubuh induk betina.
  • Telur memiliki cangkang: Biasanya telur hewan ovipar memiliki cangkang yang keras atau semi-keras untuk melindungi embrio di dalamnya. Cangkang ini juga berfungsi menjaga kelembaban dan memberikan nutrisi awal bagi embrio.
  • Tidak menyusui anak: Hewan ovipar umumnya tidak menyusui anaknya setelah menetas. Anak hewan ovipar biasanya sudah mandiri sejak lahir atau segera setelah menetas.

Contoh Hewan Ovipar

Contoh hewan ovipar sangat banyak dan beragam, mulai dari yang kecil hingga yang besar, dari yang hidup di darat hingga di air. Beberapa contoh hewan ovipar yang paling umum adalah:

  • Ayam: Siapa yang tidak kenal ayam? Ayam adalah contoh klasik hewan ovipar. Telur ayam yang kita konsumsi sehari-hari adalah bukti nyata perkembangbiakan ovipar.
  • Burung: Semua jenis burung, mulai dari burung pipit kecil hingga burung unta besar, berkembang biak dengan cara ovipar. Mereka membuat sarang dan mengerami telur hingga menetas.
  • Reptil: Sebagian besar reptil seperti ular, kadal, kura-kura, dan buaya juga merupakan hewan ovipar. Beberapa reptil mengubur telurnya di pasir atau tanah untuk menjaga kehangatan.
  • Ikan: Hampir semua jenis ikan berkembang biak dengan cara ovipar. Ikan betina mengeluarkan telur yang kemudian dibuahi oleh ikan jantan di luar tubuh. Telur ikan biasanya tidak memiliki cangkang keras.
  • Serangga: Semua serangga, seperti kupu-kupu, lebah, semut, dan nyamuk, juga berkembang biak dengan cara ovipar. Telur serangga bentuknya bisa sangat beragam, tergantung jenis serangganya.
  • Amfibi: Katak dan salamander adalah contoh amfibi yang berkembang biak secara ovipar. Mereka biasanya meletakkan telurnya di air atau tempat lembab.

Kelebihan dan Kekurangan Ovipar

Setiap cara perkembangbiakan pasti punya kelebihan dan kekurangan. Begitu juga dengan ovipar.

Kelebihan Ovipar:

  • Jumlah anak lebih banyak: Hewan ovipar biasanya bisa menghasilkan telur dalam jumlah yang banyak sekaligus. Ini meningkatkan peluang kelangsungan hidup spesies, meskipun tidak semua telur akan berhasil menetas dan menjadi dewasa.
  • Induk tidak terlalu terbebani: Induk betina tidak perlu membawa embrio di dalam tubuhnya selama masa perkembangan. Ini mengurangi beban fisik pada induk dan memungkinkan induk untuk lebih cepat pulih dan berkembang biak lagi.
  • Adaptasi terhadap lingkungan: Telur bisa diletakkan di berbagai tempat yang sesuai dengan kebutuhan embrio, misalnya di tempat yang hangat atau lembab.

Kekurangan Ovipar:

  • Kerentanan terhadap predator dan lingkungan: Telur yang berada di luar tubuh induk lebih rentan terhadap serangan predator, perubahan suhu ekstrem, atau kekeringan.
  • Perawatan telur: Beberapa hewan ovipar perlu mengerami atau menjaga telurnya agar tetap aman dan hangat. Ini membutuhkan energi dan waktu dari induk.
  • Tingkat keberhasilan yang lebih rendah: Dibandingkan dengan vivipar, tingkat keberhasilan telur untuk menetas dan menjadi dewasa cenderung lebih rendah karena berbagai faktor risiko di lingkungan luar.

Fakta Menarik Seputar Ovipar

  • Telur terbesar: Telur burung unta adalah telur terbesar di dunia. Satu butir telur burung unta bisa memiliki berat hingga 1,5 kg!
  • Telur terkecil: Telur burung kolibri adalah telur terkecil di dunia. Ukurannya hanya sebesar kacang polong.
  • Inkubasi telur: Beberapa hewan ovipar seperti burung dan reptil perlu mengerami telurnya agar suhu telur tetap optimal untuk perkembangan embrio. Proses mengerami ini disebut inkubasi.
  • Jenis telur: Telur hewan ovipar memiliki bentuk dan ukuran yang sangat beragam, tergantung spesiesnya. Ada telur yang bulat, oval, lonjong, bahkan ada yang berbentuk aneh seperti telur serangga. Cangkang telur juga berbeda-beda, ada yang keras seperti telur ayam, ada yang lunak seperti telur penyu.
  • Telur tanpa cangkang: Beberapa hewan ovipar seperti ikan dan amfibi memiliki telur yang tidak bercangkang. Telur-telur ini biasanya dilindungi oleh lapisan lendir atau jelly.

Vivipar: Lahir Langsung Jadi Individu Baru

Apa Itu Vivipar?

Ibu Hamil

Vivipar adalah cara perkembangbiakan hewan dengan melahirkan. Istilah “vivipar” berasal dari bahasa Latin, yaitu vivus yang berarti hidup, dan parere yang berarti melahirkan. Jadi, vivipar bisa diartikan sebagai “melahirkan anak yang hidup”. Pada hewan vivipar, embrio berkembang di dalam tubuh induk betina, tepatnya di dalam rahim. Induk akan menyediakan nutrisi dan perlindungan bagi embrio selama masa perkembangan hingga siap dilahirkan.

Ciri-ciri Hewan Vivipar

Hewan vivipar memiliki ciri-ciri yang berkebalikan dengan hewan ovipar:

  • Embrionya berkembang di dalam tubuh induk: Perkembangan embrio terjadi sepenuhnya di dalam rahim induk betina.
  • Tidak bertelur: Hewan vivipar tidak mengeluarkan telur. Anak hewan lahir langsung dari tubuh induk.
  • Biasanya menyusui anak: Sebagian besar hewan vivipar (khususnya mamalia) menyusui anaknya setelah lahir. Air susu ibu (ASI) mengandung nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan awal anak.
  • Memiliki plasenta (pada mamalia): Mamalia vivipar memiliki plasenta, yaitu organ yang menghubungkan embrio dengan aliran darah induk. Plasenta berfungsi menyalurkan nutrisi dan oksigen dari induk ke embrio, serta membuang limbah metabolisme embrio.

Contoh Hewan Vivipar

Contoh hewan vivipar sebagian besar adalah mamalia, meskipun ada juga beberapa jenis hewan lain yang vivipar. Beberapa contoh hewan vivipar adalah:

  • Mamalia: Semua jenis mamalia, mulai dari tikus kecil hingga gajah besar, berkembang biak dengan cara vivipar. Manusia, kucing, anjing, sapi, kuda, lumba-lumba, paus, kera, dan banyak lagi adalah contoh mamalia vivipar.
  • Beberapa jenis ikan: Ada beberapa jenis ikan yang juga vivipar, seperti ikan hiu martil, ikan pari manta, dan beberapa jenis ikan guppy. Meskipun ikan umumnya ovipar, evolusi telah menghasilkan beberapa spesies vivipar.
  • Beberapa jenis reptil: Beberapa jenis ular dan kadal juga ada yang vivipar. Contohnya adalah ular boa dan kadal air. Viviparitas pada reptil merupakan adaptasi terhadap lingkungan yang dingin, di mana mengerami telur di luar tubuh kurang menguntungkan.
  • Amfibi Caecilian: Caecilian, atau sesilia, adalah kelompok amfibi yang bentuknya menyerupai cacing atau ular. Beberapa spesies caecilian diketahui vivipar.

Kelebihan dan Kekurangan Vivipar

Vivipar juga memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan cara perkembangbiakan lainnya.

Kelebihan Vivipar:

  • Perlindungan embrio lebih baik: Embrio yang berkembang di dalam tubuh induk lebih terlindungi dari predator, perubahan suhu ekstrem, dan faktor lingkungan yang merugikan.
  • Nutrisi dan dukungan konstan: Induk menyediakan nutrisi dan oksigen secara terus-menerus kepada embrio melalui plasenta (pada mamalia). Ini memastikan pertumbuhan dan perkembangan embrio yang optimal.
  • Tingkat keberhasilan yang lebih tinggi: Dibandingkan ovipar, tingkat keberhasilan kelahiran dan kelangsungan hidup anak hewan vivipar cenderung lebih tinggi karena perlindungan dan nutrisi yang diberikan induk.

Kekurangan Vivipar:

  • Jumlah anak lebih sedikit: Hewan vivipar biasanya hanya melahirkan sedikit anak dalam sekali kehamilan. Ini karena induk hanya mampu membawa dan memberi makan beberapa embrio sekaligus.
  • Beban pada induk lebih besar: Induk betina harus membawa embrio di dalam tubuhnya selama masa kehamilan yang bisa cukup lama. Ini membebani fisik induk dan membatasi aktivitasnya.
  • Waktu kehamilan: Masa kehamilan pada hewan vivipar bisa bervariasi, dari beberapa minggu hingga lebih dari setahun, tergantung spesiesnya. Ini berarti induk membutuhkan waktu yang lama untuk bisa berkembang biak lagi.

Fakta Menarik Seputar Vivipar

  • Mamalia terkecil vivipar: Kelelawar bumblebee adalah mamalia terkecil di dunia dan juga vivipar. Ukurannya hanya sekitar 3 cm.
  • Mamalia terbesar vivipar: Paus biru adalah mamalia terbesar di dunia dan juga vivipar. Panjangnya bisa mencapai 30 meter dan beratnya ratusan ton.
  • Masa kehamilan terlama: Gajah Afrika memiliki masa kehamilan terlama di antara mamalia darat, yaitu sekitar 22 bulan.
  • Plasenta unik: Plasenta pada mamalia sangat beragam bentuk dan fungsinya, tergantung spesiesnya. Ada plasenta yang berbentuk cakram, ada yang berbentuk sabuk, ada juga yang berbentuk difus.
  • Perkembangan otak: Perkembangan otak mamalia sangat pesat selama masa kehamilan di dalam rahim induk. Nutrisi dan perlindungan dari induk sangat penting untuk perkembangan otak yang optimal.

Ovovivipar: Antara Telur dan Lahiran Langsung

Apa Itu Ovovivipar?

Ular Boa Melahirkan

Ovovivipar adalah cara perkembangbiakan hewan yang merupakan kombinasi antara ovipar dan vivipar. Istilah “ovovivipar” menggabungkan ovum (telur), vivus (hidup), dan parere (melahirkan). Pada hewan ovovivipar, embrio berkembang di dalam telur, namun telur tersebut tetap berada di dalam tubuh induk betina hingga menetas. Setelah menetas, anak hewan akan langsung dilahirkan dari tubuh induk. Jadi, meskipun ada telur, prosesnya tetap diakhiri dengan kelahiran langsung.

Ciri-ciri Hewan Ovovivipar

Hewan ovovivipar memiliki ciri-ciri yang unik, menggabungkan elemen ovipar dan vivipar:

  • Embrionya berkembang di dalam telur: Seperti ovipar, embrio berkembang di dalam telur.
  • Telur tetap di dalam tubuh induk: Berbeda dengan ovipar, telur tidak dikeluarkan dari tubuh induk. Telur tetap berada di dalam saluran reproduksi induk hingga menetas.
  • Tidak ada plasenta sejati: Berbeda dengan vivipar mamalia, hewan ovovivipar umumnya tidak memiliki plasenta sejati yang menghubungkan embrio dengan aliran darah induk. Nutrisi embrio berasal dari kuning telur yang ada di dalam telur.
  • Lahir hidup: Setelah menetas di dalam tubuh induk, anak hewan dilahirkan hidup-hidup, mirip dengan vivipar.
  • Tidak menyusui anak: Hewan ovovivipar umumnya tidak menyusui anaknya setelah lahir.

Contoh Hewan Ovovivipar

Contoh hewan ovovivipar tidak sebanyak ovipar dan vivipar, tapi tetap menarik untuk dipelajari. Beberapa contoh hewan ovovivipar adalah:

  • Beberapa jenis ular: Beberapa jenis ular, seperti ular boa, ular kadut, dan ular air, adalah hewan ovovivipar. Telur ular ini menetas di dalam tubuh induk dan anak ular langsung dilahirkan.
  • Beberapa jenis ikan hiu: Beberapa jenis ikan hiu, seperti hiu putih besar dan hiu macan, juga ovovivipar. Telur hiu menetas di dalam rahim induk dan anak hiu lahir dalam keadaan hidup.
  • Beberapa jenis ikan pari: Beberapa jenis ikan pari juga ada yang ovovivipar.
  • Kadal kadal: Kadal kadal, atau Sphenomorphus indicus, adalah contoh kadal yang ovovivipar.
  • Salamander: Beberapa jenis salamander juga diketahui ovovivipar.
  • Beberapa invertebrata: Beberapa jenis serangga dan moluska (seperti siput laut) juga ada yang ovovivipar.

Kelebihan dan Kekurangan Ovovivipar

Ovovivipar punya kelebihan dan kekurangan yang unik, berada di antara ovipar dan vivipar.

Kelebihan Ovovivipar:

  • Perlindungan embrio dari lingkungan luar: Telur yang berada di dalam tubuh induk lebih terlindungi dari predator dan perubahan lingkungan ekstrem dibandingkan telur yang diletakkan di luar tubuh seperti pada ovipar.
  • Tidak terlalu membebani induk: Induk tidak perlu membawa embrio yang terus berkembang dan membesar di dalam tubuhnya seperti pada vivipar. Telur relatif lebih ringan dan tidak terlalu membatasi gerak induk.
  • Anak lahir lebih siap: Anak hewan ovovivipar lahir dalam keadaan yang lebih berkembang dan siap menghadapi lingkungan luar dibandingkan anak hewan ovipar yang baru menetas dari telur.

Kekurangan Ovovivipar:

  • Nutrisi terbatas: Karena tidak ada plasenta sejati, nutrisi embrio hanya bergantung pada kuning telur yang terbatas. Ini bisa membatasi ukuran dan perkembangan anak hewan saat lahir.
  • Jumlah anak lebih sedikit dari ovipar: Dibandingkan ovipar, hewan ovovivipar biasanya menghasilkan anak dalam jumlah yang lebih sedikit karena keterbatasan ruang di dalam tubuh induk untuk menyimpan telur.
  • Rentan jika induk mati: Jika induk mati saat telur masih berada di dalam tubuhnya, maka telur-telur tersebut juga akan mati.

Fakta Menarik Seputar Ovovivipar

  • Telur menetas di dalam perut: Proses menetasnya telur di dalam tubuh induk ovovivipar benar-benar terjadi di dalam perut atau saluran reproduksi induk.
  • Kanibalisme di dalam rahim: Pada beberapa jenis hiu ovovivipar, anak hiu yang lebih kuat bahkan bisa memakan telur yang belum menetas atau embrio yang lebih lemah di dalam rahim induk. Ini disebut oophagy atau embryophagy.
  • Adaptasi lingkungan dingin: Ovoviviparitas seringkali merupakan adaptasi terhadap lingkungan yang dingin. Menjaga telur tetap hangat di dalam tubuh induk lebih efektif daripada mengerami telur di lingkungan yang dingin.
  • Transisi evolusi: Ovovivipar dianggap sebagai bentuk transisi evolusi antara ovipar dan vivipar. Ini menunjukkan bagaimana hewan bisa beradaptasi dan mengembangkan cara perkembangbiakan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan lingkungannya.
  • Variasi ovovivipar: Ada variasi dalam ovoviviparitas. Pada beberapa spesies, telur menetas segera sebelum dilahirkan, sementara pada spesies lain, telur bisa menetas jauh lebih awal di dalam tubuh induk.

Tabel Perbandingan Ovipar, Vivipar, dan Ovovivipar

Biar lebih gampang membedakan ketiganya, yuk kita lihat tabel perbandingan berikut:

Fitur Ovipar (Bertelur) Vivipar (Melahirkan) Ovovivipar (Bertelur-Melahirkan)
Tempat Perkembangan Embrio Di luar tubuh induk (dalam telur) Di dalam tubuh induk (rahim) Di dalam tubuh induk (dalam telur)
Telur Ada, dikeluarkan dari tubuh induk Tidak ada Ada, tapi tetap di dalam tubuh induk
Plasenta Tidak ada Ada (pada mamalia) Tidak ada sejati
Nutrisi Embrio Kuning telur dalam telur Dari induk melalui plasenta (mamalia) Kuning telur dalam telur
Melahirkan/Menetas Menetas dari telur di luar tubuh induk Melahirkan anak hidup Melahirkan anak hidup setelah telur menetas di dalam tubuh induk
Menyusui Anak Umumnya tidak Umumnya ya (pada mamalia) Umumnya tidak
Jumlah Anak Biasanya banyak Biasanya sedikit Sedikit sampai sedang
Perlindungan Embrio Kurang terproteksi Sangat terproteksi Lebih terproteksi dari ovipar, kurang dari vivipar

Fakta Menarik Lainnya Tentang Perkembangbiakan Hewan

  • Partenogenesis: Beberapa hewan bisa berkembang biak tanpa pembuahan, yang disebut partenogenesis. Contohnya adalah lebah madu betina yang bisa menghasilkan lebah pekerja betina tanpa dibuahi oleh lebah jantan.
  • Hermafrodit: Beberapa hewan adalah hermafrodit, artinya memiliki organ reproduksi jantan dan betina sekaligus. Contohnya adalah cacing tanah dan siput.
  • Perubahan Jenis Kelamin: Beberapa hewan bisa mengubah jenis kelaminnya selama hidupnya. Contohnya adalah ikan badut.
  • Perkembangbiakan Aseksual: Selain perkembangbiakan seksual (melalui perkawinan), ada juga perkembangbiakan aseksual, seperti membelah diri, fragmentasi, dan tunas. Perkembangbiakan aseksual menghasilkan keturunan yang identik dengan induknya.
  • Strategi Reproduksi R dan K: Dalam ekologi, ada konsep strategi reproduksi R dan K. Hewan dengan strategi R (seperti serangga) cenderung menghasilkan banyak keturunan dengan sedikit perawatan induk. Hewan dengan strategi K (seperti mamalia besar) cenderung menghasilkan sedikit keturunan dengan perawatan induk yang intensif.

Kesimpulan

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan apa perbedaan ovipar, vivipar, dan ovovivipar? Intinya, perbedaan utama terletak pada tempat perkembangan embrio dan cara anak hewan dilahirkan. Ovipar bertelur di luar tubuh, vivipar melahirkan anak hidup dari dalam tubuh, dan ovovivipar menggabungkan keduanya, yaitu telur menetas di dalam tubuh induk lalu anak dilahirkan. Keragaman cara perkembangbiakan ini menunjukkan betapa menakjubkannya adaptasi hewan terhadap lingkungannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuanmu tentang dunia hewan, ya!

Gimana, menarik kan belajar tentang cara hewan berkembang biak? Kalau kamu punya pertanyaan atau fakta menarik lain seputar ovipar, vivipar, dan ovovivipar, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar di bawah ini ya!

Posting Komentar