Mengenal WHO: Pengertian, Fungsi, dan Peran Pentingnya dalam Kesehatan Global

Table of Contents

Apa Sih WHO Itu?

Apa Sih WHO Itu

Pernah denger istilah WHO? Mungkin sering muncul di berita, apalagi pas lagi musim pandemi kemarin. Nah, WHO itu singkatan dari World Health Organization, atau dalam bahasa Indonesianya Organisasi Kesehatan Dunia. Gampangnya, WHO ini adalah badan khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang fokus banget sama urusan kesehatan di seluruh dunia. Jadi, kalau ada isu kesehatan global, WHO nih yang biasanya turun tangan atau kasih panduan.

WHO ini bukan organisasi baru lho, udah berdiri sejak tahun 1948. Tujuannya mulia banget, yaitu mencapai derajat kesehatan setinggi mungkin untuk semua orang di seluruh dunia. Kesehatan di sini bukan cuma soal nggak sakit aja ya, tapi juga kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap. Wah, mulia banget kan misinya?

Sejarah Singkat Berdirinya WHO

Sejarah Singkat Berdirinya WHO

Kelahiran WHO ini bisa dibilang sebagai respon atas kebutuhan kerjasama internasional yang lebih kuat di bidang kesehatan setelah Perang Dunia II. Sebelum WHO ada, udah ada beberapa organisasi kesehatan internasional, tapi dirasa belum cukup kuat dan terkoordinasi. Akhirnya, ide untuk membentuk organisasi kesehatan dunia yang lebih komprehensif muncul.

Pada tahun 1946, perwakilan dari berbagai negara berkumpul dan sepakat untuk mendirikan WHO. Konstitusi WHO ditandatangani pada tanggal 22 Juli 1946 oleh 61 negara, dan resmi berlaku pada tanggal 7 April 1948. Tanggal 7 April ini sekarang diperingati sebagai Hari Kesehatan Dunia setiap tahunnya. Kantor pusat WHO sendiri ada di Jenewa, Swiss.

Awalnya, WHO fokus banget sama pemberantasan penyakit menular seperti malaria, tuberkulosis, dan penyakit kelamin. Seiring waktu, cakupan kerja WHO makin luas, termasuk kesehatan ibu dan anak, gizi, kesehatan lingkungan, dan banyak lagi. WHO juga berperan penting dalam pengembangan vaksin polio dan pemberantasan penyakit cacar di seluruh dunia, pencapaian yang luar biasa banget!

Struktur Organisasi WHO: Siapa Saja yang Ada di Dalamnya?

Struktur Organisasi WHO

WHO ini organisasi besar dengan struktur yang kompleks, tapi intinya ada beberapa organ utama yang menjalankan roda organisasi ini:

  • Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly): Ini adalah badan pembuat keputusan tertinggi di WHO. Majelis ini terdiri dari delegasi dari semua negara anggota WHO, dan mereka bertemu setiap tahun di Jenewa. Tugasnya banyak, mulai dari menetapkan kebijakan, menyetujui anggaran, sampai memilih Direktur Jenderal WHO. Anggap aja Majelis Kesehatan Dunia ini kayak DPR-nya WHO.

  • Dewan Eksekutif (Executive Board): Dewan ini terdiri dari 34 anggota yang dipilih oleh Majelis Kesehatan Dunia. Mereka bertugas untuk melaksanakan keputusan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Majelis. Dewan Eksekutif ini kayak kabinetnya WHO, yang memastikan semua program berjalan lancar.

  • Sekretariat (Secretariat): Sekretariat ini dipimpin oleh Direktur Jenderal WHO dan staf ahli dari berbagai bidang kesehatan. Sekretariat ini yang menjalankan operasional sehari-hari WHO, mulai dari penelitian, penyusunan laporan, sampai pelaksanaan program di lapangan. Ini kayak mesinnya WHO yang bergerak 24/7.

  • Kantor Regional: Selain kantor pusat di Jenewa, WHO juga punya kantor regional di enam wilayah dunia: Afrika, Amerika, Asia Tenggara, Eropa, Mediterania Timur, dan Pasifik Barat. Kantor regional ini lebih fokus sama isu kesehatan spesifik di wilayah masing-masing. Jadi, WHO nggak cuma kerja dari pusat aja, tapi juga punya perwakilan di berbagai belahan dunia.

Direktur Jenderal WHO: Nahkoda Kapal Kesehatan Dunia

Direktur Jenderal WHO

Direktur Jenderal WHO adalah pimpinan tertinggi Sekretariat WHO dan juga juru bicara utama organisasi ini. Jabatan ini sangat penting karena Direktur Jenderal bertanggung jawab untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan semua pekerjaan WHO. Direktur Jenderal dipilih oleh Majelis Kesehatan Dunia untuk masa jabatan lima tahun, dan bisa dipilih kembali.

Saat ini, Direktur Jenderal WHO adalah Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, seorang ahli kesehatan masyarakat dari Ethiopia. Beliau menjabat sejak tahun 2017 dan terpilih kembali untuk periode kedua pada tahun 2022. Dr. Tedros adalah orang Afrika pertama yang menjabat sebagai Direktur Jenderal WHO, dan kepemimpinannya sangat terasa, terutama di masa pandemi COVID-19.

Fungsi dan Peran WHO: Ngapain Aja Sih Mereka?

Fungsi dan Peran WHO

Sebagai organisasi kesehatan dunia, WHO punya peran dan fungsi yang sangat luas. Secara garis besar, berikut beberapa fungsi utama WHO:

  • Menetapkan Norma dan Standar Kesehatan Global: WHO bertugas menyusun pedoman, rekomendasi, dan standar internasional terkait berbagai isu kesehatan. Misalnya, standar kualitas air minum, pedoman pengobatan penyakit tertentu, atau rekomendasi vaksinasi. Standar-standar ini jadi acuan bagi negara-negara di dunia dalam membuat kebijakan kesehatan.

  • Memberikan Bantuan Teknis dan Dukungan kepada Negara-negara: WHO memberikan bantuan teknis kepada negara-negara yang membutuhkan, terutama negara berkembang, dalam meningkatkan sistem kesehatan mereka. Bantuan ini bisa berupa pelatihan tenaga kesehatan, penyediaan obat-obatan dan vaksin, atau dukungan dalam penyusunan kebijakan kesehatan.

  • Melakukan Pengawasan dan Pemantauan Kesehatan Global: WHO memantau dan mengumpulkan data tentang berbagai isu kesehatan di seluruh dunia, termasuk wabah penyakit, tren kesehatan masyarakat, dan faktor risiko kesehatan. Informasi ini penting untuk mendeteksi dini ancaman kesehatan dan mengambil tindakan pencegahan.

  • Mengkoordinasikan Respon terhadap Krisis Kesehatan Global: Kalau ada wabah penyakit atau bencana alam yang berdampak besar pada kesehatan, WHO berperan sebagai koordinator utama dalam respon internasional. WHO mengerahkan tim ahli, memberikan bantuan logistik, dan memastikan informasi yang akurat dan terpercaya tersampaikan ke masyarakat.

  • Melakukan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: WHO mendorong dan mendukung penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. WHO juga menyebarluaskan informasi dan hasil penelitian terbaru kepada negara-negara anggota dan masyarakat luas. Penelitian ini penting untuk menemukan solusi baru terhadap masalah kesehatan yang ada.

Contoh Konkret Peran WHO: Dari Vaksinasi Sampai Penanganan Pandemi

Contoh Konkret Peran WHO

Biar lebih kebayang peran WHO, nih beberapa contoh konkretnya:

  • Program Vaksinasi: WHO berperan besar dalam program vaksinasi global, termasuk program pemberantasan polio dan campak. WHO bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan vaksin tersedia dan terdistribusi secara merata ke seluruh dunia. Vaksinasi ini menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahunnya.

  • Penanganan Wabah Ebola: Saat wabah Ebola merebak di Afrika Barat beberapa tahun lalu, WHO jadi garda terdepan dalam penanganan wabah ini. WHO mengerahkan tim medis, menyediakan peralatan, dan mengkoordinasikan upaya pengendalian wabah. Berkat kerjasama internasional yang dipimpin WHO, wabah Ebola berhasil diatasi.

  • Respon terhadap Pandemi COVID-19: Pandemi COVID-19 kemarin jadi ujian besar bagi WHO. WHO berperan penting dalam mengumumkan pandemi, memberikan panduan pencegahan, mengkoordinasikan penelitian vaksin dan obat, serta memberikan dukungan kepada negara-negara dalam mengatasi pandemi. Meski banyak kritik, peran WHO dalam pandemi ini tetap krusial.

  • Kampanye Anti-Tembakau: WHO gencar mengkampanyekan bahaya merokok dan mendorong negara-negara untuk menerapkan kebijakan pengendalian tembakau yang efektif. Kampanye ini bertujuan untuk mengurangi jumlah perokok dan penyakit terkait tembakau di seluruh dunia.

Program-program Unggulan WHO: Apa Saja Fokusnya?

Program-program Unggulan WHO

WHO punya banyak program yang fokus pada berbagai isu kesehatan prioritas. Beberapa program unggulan WHO antara lain:

  • Universal Health Coverage (UHC): Program ini bertujuan untuk memastikan semua orang memiliki akses ke layanan kesehatan yang berkualitas tanpa harus mengalami kesulitan keuangan. UHC adalah salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang sangat penting.

  • International Health Regulations (IHR): IHR adalah kerangka hukum internasional yang mengatur upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit lintas batas negara. IHR mewajibkan negara-negara untuk melaporkan kejadian penyakit yang berpotensi menjadi darurat kesehatan masyarakat internasional.

  • Sustainable Development Goals (SDGs) terkait Kesehatan: WHO berperan aktif dalam mencapai target SDGs terkait kesehatan, seperti mengurangi angka kematian ibu dan anak, memberantas penyakit menular, dan meningkatkan kesehatan mental.

  • Program Pemberantasan Penyakit Menular: WHO terus melanjutkan program pemberantasan penyakit menular seperti HIV/AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis terabaikan. Program ini melibatkan penelitian, pencegahan, pengobatan, dan dukungan bagi pasien.

  • Program Kesehatan Ibu dan Anak: WHO fokus pada peningkatan kesehatan ibu hamil, ibu melahirkan, bayi, dan anak-anak. Program ini mencakup peningkatan akses ke layanan antenatal, persalinan aman, imunisasi, dan gizi yang baik.

Mengapa WHO Penting? Apa Dampaknya Bagi Dunia?

Mengapa WHO Penting

Keberadaan WHO sangat penting bagi kesehatan global karena beberapa alasan:

  • Koordinasi Upaya Kesehatan Global: WHO menjadi platform utama untuk kerjasama internasional di bidang kesehatan. WHO mengumpulkan negara-negara, organisasi internasional, dan ahli kesehatan untuk bekerja sama mengatasi masalah kesehatan global. Tanpa koordinasi WHO, upaya kesehatan global bisa jadi kacau dan tidak efektif.

  • Sumber Informasi dan Panduan Kesehatan Terpercaya: WHO adalah sumber informasi dan panduan kesehatan yang paling terpercaya di dunia. Rekomendasi dan standar WHO didasarkan pada bukti ilmiah terbaik dan proses konsultasi yang luas. Negara-negara dan masyarakat bisa mengandalkan informasi dari WHO untuk membuat keputusan kesehatan yang tepat.

  • Advokasi Kesehatan Global: WHO aktif mengadvokasi isu-isu kesehatan global di tingkat internasional. WHO menyerukan perhatian dan tindakan terhadap masalah kesehatan yang mendesak, seperti perubahan iklim, resistensi antimikroba, dan kesenjangan kesehatan. Advokasi WHO membantu mendorong perubahan positif dalam kebijakan kesehatan global.

  • Membantu Negara-negara Meningkatkan Kesehatan: WHO memberikan bantuan teknis dan dukungan kepada negara-negara, terutama negara berkembang, untuk meningkatkan sistem kesehatan mereka. Bantuan WHO membantu negara-negara mengatasi tantangan kesehatan dan mencapai tujuan pembangunan kesehatan.

  • Melindungi Dunia dari Ancaman Kesehatan Global: WHO berperan penting dalam mendeteksi dini dan merespons ancaman kesehatan global, seperti wabah penyakit dan pandemi. Kerja WHO membantu melindungi dunia dari dampak buruk ancaman kesehatan ini.

Kritik dan Kontroversi Seputar WHO: Nggak Selalu Mulus

Kritik dan Kontroversi Seputar WHO

Meskipun perannya sangat penting, WHO juga nggak luput dari kritik dan kontroversi. Beberapa kritik yang sering dialamatkan ke WHO antara lain:

  • Birokrasi dan Lambat dalam Bertindak: Beberapa pihak mengkritik WHO karena dianggap terlalu birokratis dan lambat dalam merespon krisis kesehatan. Proses pengambilan keputusan di WHO yang melibatkan banyak negara kadang dianggap menghambat kecepatan tindakan.

  • Pengaruh Politik dan Pendanaan: WHO juga rentan terhadap pengaruh politik dari negara-negara anggota, terutama negara-negara besar yang memberikan kontribusi dana besar. Keputusan WHO kadang dituding dipengaruhi oleh kepentingan politik negara-negara tertentu.

  • Efektivitas Program: Ada juga kritik terhadap efektivitas beberapa program WHO. Beberapa pihak mempertanyakan apakah program-program WHO benar-benar memberikan dampak yang signifikan di lapangan, atau hanya menghabiskan anggaran saja.

  • Transparansi dan Akuntabilitas: Beberapa pihak menyerukan WHO untuk lebih transparan dan akuntabel dalam pengelolaan anggaran dan program-programnya. Kritik ini muncul terutama setelah pandemi COVID-19, di mana ada pertanyaan tentang respons awal WHO dan informasi yang diberikan.

Kontroversi dan kritik ini penting untuk jadi bahan evaluasi dan perbaikan bagi WHO. Sebagai organisasi yang besar dan kompleks, WHO tentu perlu terus berbenah agar bisa menjalankan perannya dengan lebih efektif dan akuntabel.

Bagaimana WHO Mendanai Operasionalnya? Dari Mana Sumber Duitnya?

Pendanaan WHO

Operasional WHO didanai dari dua sumber utama:

  • Kontribusi Anggota (Assessed Contributions): Ini adalah iuran wajib yang harus dibayar oleh setiap negara anggota WHO. Besarnya kontribusi dihitung berdasarkan kekayaan dan populasi negara tersebut. Kontribusi anggota ini relatif stabil, tapi jumlahnya terbatas.

  • Kontribusi Sukarela (Voluntary Contributions): Ini adalah sumbangan sukarela yang diberikan oleh negara-negara anggota, organisasi internasional, yayasan filantropi, sektor swasta, dan individu. Kontribusi sukarela ini jumlahnya lebih besar dari kontribusi anggota, tapi sifatnya tidak stabil dan seringkali terikat pada program atau proyek tertentu.

Ketergantungan WHO pada kontribusi sukarela ini jadi salah satu tantangan besar. Pendanaan yang tidak stabil bisa mempengaruhi perencanaan jangka panjang dan respons WHO terhadap krisis kesehatan. Selain itu, kontribusi sukarela yang terikat (earmarked) juga bisa membatasi fleksibilitas WHO dalam mengalokasikan sumber daya ke area yang paling membutuhkan.

Cara Mendapatkan Informasi Lebih Lanjut dari WHO: Jangan Gaptek!

Informasi WHO

Di era digital ini, gampang banget buat dapetin informasi dari WHO. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan:

  • Website Resmi WHO: Website resmi WHO (www.who.int) adalah sumber informasi terlengkap tentang WHO. Di website ini, kamu bisa nemuin berita terbaru, publikasi, data statistik, pedoman kesehatan, dan banyak lagi. Website WHO tersedia dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia.

  • Media Sosial WHO: WHO juga aktif di media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan YouTube. Follow akun media sosial WHO untuk mendapatkan update informasi kesehatan terbaru, infografis menarik, dan video edukatif. Akun media sosial WHO biasanya pakai nama @WHO.

  • Publikasi WHO: WHO menerbitkan berbagai macam publikasi, mulai dari laporan teknis, jurnal ilmiah, sampai materi edukasi untuk masyarakat umum. Publikasi WHO bisa diakses secara gratis di website WHO atau dibeli dalam bentuk cetak.

  • Kantor WHO di Negara Masing-masing: WHO punya kantor perwakilan di banyak negara, termasuk Indonesia. Kamu bisa menghubungi kantor WHO di Indonesia untuk mendapatkan informasi lebih spesifik tentang program dan kegiatan WHO di Indonesia.

Dengan memanfaatkan sumber-sumber informasi ini, kita bisa lebih update tentang isu kesehatan global dan peran penting WHO dalam menjaga kesehatan dunia.

Gimana? Sekarang udah lebih paham kan tentang WHO? Organisasi ini punya peran krusial banget dalam menjaga kesehatan kita semua di seluruh dunia. Meskipun ada kritik dan tantangan, WHO tetap jadi garda terdepan dalam menghadapi masalah kesehatan global.

Nah, menurut kamu, seberapa penting sih peran WHO di dunia saat ini? Yuk, share pendapatmu di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar